Senyum Seorang Gadis Karya Purwiyan Wicaksana

SENYUM SEORANG GADIS
Karya Purwiyan Wicaksana

Masa-masa SMA yaitu masa yang indah, dimana banyak kenangan tak  terlupakan didalamnya. Begitu juga dengan yang namanya jatuh cinta. Hal yang tentunya wajar dialami bagi sorang remaja,ya begitulah kira-kira gambaran masa-masa ketika di SMA.

Ok, sebelumnya perkenalkan nama saya Wicak,saat ini saya berprofesi sebagai seorang siswa di sebuah SMA di kota saya tentuya. Yup masa-masa SMA yang saya alami kali ini sedikit berbeda dengan gambaran diatas.... dimana rasanya hampir sama dengan ketika saya sedang berada di SMP,Cuma beda pada peran yang diberikan kepada siswa,apalagi ini sudah memasuki kurikulum K-13 dimana siswa diberi peran sebagai aksesori ilmu.

Melihat banyaknya peran yang diberikan, tentu saja rasa bosan sudah menjadi hal biasa dalam mengikuti pelajaran setiap harinya... hingga suatu hari saya kenal dengan seorang gadis berjulukan Shania. Dia yang merubah hari-hariku menjadi lebih berarti.

Ceritanya waktu itu ketika jam matematika berlangsung, rasa kantuk datang tanpa diundang...membuat mata terasa berat. Suara guru terdengar ibarat bunyi radio yang semakin lama semakin membuat ngantuk. Demi menghilangkan rasa kantuk tersebut,aku memutuskan untuk pergi ke toilet untuk basuh muka. Nampak sekumpulan anak perempuan sedang keluar dari toilet,ya tentu saja sambil mengoceh sana sini......mereka bejalan melewatiku.aku yang awalnya cuek-cuek saja mendadak termenung ketika salah seorang gadis manis sedikit menunduk sambil tersenyum kearahku....serasa terbang hatiku dibuatnya. 

“Siapa gerangan gadis itu?” batinku. Aku yang mempunyai sifat pemalu tanpa pikir panjang eksklusif bergegas ke toilet tanpa menyapa ataupun sekedar membalas senyuman.

***

Senyum Seorang Gadis  Karya Purwiyan Wicaksana

Beberapa hari pun berlalu, sempat terlintas kembali ingatan ketika bertemu gadis itu. Membuat hatiku bertanya tanya ”siapakah gerangan ia?”.  Pada hari itu, sambil iseng-iseng lihat kontak di HP,Tak sengaja saya mendapati salah seorang sahabat sedang mem-broadcast salah satu dari kontaknya dengan nama Shania dari kelas X IPA 6. Ya mumpung kontak masih sedikit,sekaligus nambah sahabat alasannya yaitu kebetulan beliau merupakan sahabat satu sekolah tanpa ada rasa apapun segera ku invite beliau menjadi salah satu temanku. 

Entah mimpi apa saya semalam, ternyata  si Shania ini yaitu gadis yang kulihat tempo kemarin yang memiliki senyuman manis. “Uyeeeaaaahhhh... nampaknya ini hari keberuntungan ku heheh” teriakku dalam hati. Sayangnya waktu itu saya tidak berani eksklusif berkenalan dengan dirinya,mungkin alasannya yaitu saya mempunyai CEWEK CANTIK PHOBIA yang membuatku gugup ketika dekat dengan seorang cewek,ya terpaksa saya menunda perkenalan degan dirinya waktu itu. Sungguh sial,ketika HP yang kuletakkan dimeja kudapati tidak ada,dan ternyata salah seorang sahabat sekamarku sebut saja Bejo sedang memainkan HP-ku. Sambil tertawa di bilang padaku “noh ada cewek cantik tuh,ajak kenalan cepet”. Dengan resah saya mencoba memahami apa maksud perkataan dari temanku. Saat sedang memikirkan apa jawabannya,tiba-tiba ada sebuah pesn masuk,kuihat nama pengirimnya... ahhh begitu senang ketika kulihat ternyata dari Shania. Seketika  aku faham apa yang dimaksud temanku tadi. “dasar jail” teriakku. 
        
“Hai,siapa ya?”   tanya mawar.
“Kenalin saya Wicak”   jawabku.
“Oalah,Wicak yang mana ya?”   tanyanya kembali.
“E.....anu saya Wicak anak kelas sebelah,kamu pasti tahu.”            Aku menjawab.
“Enggak kenal,setahuku gak ada yang namanya Wicak dari kelas sebelah.”  Duh.... butuh medis,sakit rasanya.
“Masak gak kenal ta....?”  pintaku untuk kembali mengingat.
“Enggak...” jawabnya singkat.
“Kenalan dulu yok....hehe.” candaku.

***

Yah ibarat itulah gambaran awal perkenalan kami, berawal dari ketidak sengajaan yang membuat kami semakin dekat. 

Hari berganti minggu, ahad berganti bulan. Tak terasa semakin lama relasi kami semakin dekat, layaknya sudah saling kenal dekat sebelumya. Ada rasa abnormal yang muncul ketika sedang bersamanya,entah semenjak kapan rasa ini muncul. Tapi kubiarkan rasa ini mengalir berjalan seiring waktu....”mungkin hanya angin lalu” pikirku.

Tak terasa, semakin hari rasa ini semakin besar terhadapnya. Setiap hari kepikiran... makan tak enak, tidur tak lelap. “Hadeh.... ya ilahi inikah namanya Jatuh Cinta?”  batinku. Teman-teman kostku sampai-sampai menduga kalau saya ini sedang kesambet hehehe.... tapi ini lebih rumit dan lebih bikin sakit. 

Agar tidak terus terpuruk dalam perasaan ini,kucoba memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang selama ini saya rasakan kepada dirinya. Dengan bermodalkan semangat yang tinggi,serta hafalan rumus-rumus dalam merayu... kumantapkan niatku untuk segera kunyatakan perasaanku.
        
“Hai, gimana kabarnya?”   sapaku.
“Oh,hai baik.kamugimana kabarnya?”  balasnya.
“Baik kok, e.....shan.....” 
“Iya.ada apa?”   jawabnya... mendengar balasan tersebut membuat hatiku tambuah gugup. Apalagi saya ini seorang Introvert yang sukar dalam mengungkapkan soal isi hati. 
“Berpikir-berpikir” batinku.
“Hai.. kok diem?” tegurnya.
“Oh...enggak, anu mau tanya...seandainya sahabatmu suka sama kamu..kamu bakal nolak apa nerima dia?”  terpaksa saya mengalihkan misi dengan sebuah pertanyaan yang sedikit menggambarkan apa yang kurasakan ketika ini.
“Ya lihat-lihat dulu bagaimana kepribadianyya, memang kenapa kok tumben tanya gitu?”  balasnya.
“Oalah.. gapapa  Cuma sekedar tanya kok”  jawabku sembari garuk-garuk kepala, merasa sedikit kesal alasannya yaitu datangnya CEWEK CANTIK PHOBIA yang membuatku urung mengungkapkan perasaanku terhadapnya.
“Ya kau tau sendiri, saya masih belum percaya 100% cowok. Soalnya perjaka itu suka mainin hati cewek.”  Terangnya.
“Ohhh, ya juga sih. Jarang-jarang ada perjaka yang setia lo....kecuali saya kali ya hehehe” candaku biar suasana kembali cair.
“Eleh gombal ye.” Jawabnya.
        
Begitulah simpulan misi yang secara teknis gagal total hehehe, tapi setidaknya saya tahu kalau mungkin ada kesempatan biar beliau mau membuka hatinya untukku. Yah...mungkin belum waktunya juga saya mngungkapkannya...masih ada hari lain.

Keesokan harinya setelah kejadian itu,tiba-tiba Shania mengirim sebuah pesan kepadaku. Dengan khidmat kubaca isi dari pesan tersebut.

“E... yang kau maksud ketika bertanya  jika seandainya ada sahabatku yang suka sama aku..apa saya bakal nolak apa nerima dia, yang kau maksud sahabat saya itu kau sendiri.... iyakan?”  tanyanya kepadaku.
“I....iya, sory kalau gak jujur... ya saya agak sungkan mau bilangnya, ya abis kita aja kenal gres hitungan bulan.” Terangku.
“Iya gak papa kok, saya juga suka sama kamu. Cuma....”
“Cuma apa Shan?”   tanyaku.
“Aku belum siap, kau tau sendirikan kalau aku..aku masih ragu sama cowok....ma’af saya masih syok pacaran sama  cowok.”  Jawabnya dengan nada pelan.
“Iya gak apa-apa kok, saya cumak pingin ngungkapin perasaan yang sudah ada ketika awal ketemu. Soal rasa syok kau soal pacaran, saya bakal kembaliin rasa percaya kau kok...terutama rasa percaya kau sama aku.”  Terangku untuk meyakinkannya.
“Terimakasih sudah mau berusaha membuat saya yakin.”  Ucapnya sambil menitikan air mata.
“Yup,sama-sama cengeng hehehe.”  Hiburku.

Yak...itulah kira-kira perjuangan demi menyatakan perasaanku kepada Shania, ya meski tidak sepenuhnya berhasil setidaknya beliau telah membuka hatinya untukku. Hingga ketika inipun relasi kami tetap akrab,kami tidak lebih dari dua orang yang saling mendo’akan satu sama lain demi kesuksesan bersama. Karena dengan sebuah kesuksesan,jodoh yang sesungguhnya akan datang sendiri,yakin saja kalau jodoh ada di tangan ilahi dan tak akan tertukar. Kita hanya harus menjemputnya dengan perjuangan serta kerja keras disaat sekarang. Lagipula masa kolot dengan pacaran,bukannya peran utama kita ketika ini yaitu belajar? Hahaha.        

SEKIAN

Profil Penulis:
Nama penulis: Purwiyan wicaksana
facebook       : Purwiyan wicaksana

Previous
Next Post »