Sahabat Atau Sahabat? Karya Nadia Nay

SAHABAT ATAU SAHABAT?
Karya Nadia Nay

Ada sebuah persahabatan di dingklik SMU; Dini, dan Dira, inilah kisahnya.

Dari awal masuk sekolah dini dan dira telah bersahabat, malah dari SMP lalu. Mereka sangat akrab, mendukung satu sama lain, selalu pergi dan pulang sekolah bersama.

"Kamu bahagia gak sama ku" tanya dini
"Bahagia" jawab dira cuek

Mereka tak menerka naira berciuman mesra dengan lelaki itu. Hancur remuk perasaan dira. Tapi sungguh ini bukan rekayasa dini. Dia juga tak percaya kalau naira sejahat itu dengan sahabatnya.

"Aku gak apa apa kalo emang kau udah gak ada rasa lagi ke aku, tapi setidaknya kau gak lebih terluka dikala kau tahu beliau yg kau sayang lebih menyakiti mu" sambil merangkul badan sahabatnya itu.

Dira pun tanpa alasan lagi, beliau tak bisa berkata apa apa.

Seminggu kemudian dira dan dini kembali menjadi sahabat yg baik dan tanpa alasan cinta dan patah hati. Mereka makin kompak dan saling menguatkan hingga final mereka di semester final dikelas 3, dira memberitahunya kalau beliau akan bersekolah keluar nergi dan dini pun memberi semangat moril yg sangat membuatnya bahagia? Berboncengan naik sepeda ketika pergi dan pulang sekolah, jadi dapat dipastikan mereka sangat dekat dan banyak cewe yg cemburu melihat kedekatan mereka.

*** (flashback)

Sahabat Atau Sahabat? Karya Nadia Nay

Dira yaitu cowo yg hambar tapi beliau sangat penyayang, jadi beliau akan melaksanakan apapun untuk orang yg di sayanginya, termasuk mengantar-jemput dini.  Jarak rumah dini dan dira sangat jauh, jikalau ingin menjemputnya, dira harus melewati sekolah dahulu karna rumah mereka yg berkebalikan arah. Tapi itu semua tidaklah penting jikalau untuk menjemput dini. Dini seorang gadis yg sederhana dari bidang ekonomi, tapi beliau sering ikut-ikut gaya hidup teman-temannya yg diatas mampu. Tapi bahwasanya beliau gadis yg baik.

Kala itu ada seorang lelaki yg mendekati dini, tapi dini tak memberitahukan itu dengan dira sahabatnya. Lelaki itu mengajaknya bertemu di mall yg besar dikota ini, namun dini tak memiliki uang. Lalu dengan memaksa ibunya yg janda renta itu untuk memberikanya uang untuknya pergi.

"Dini mau pigi bu, bagi uang kenapa sih" pinta dini memaksa
"Uang darimana din, kerupuk kita aja uda mulai gak laku" jawab ibunya meringis
"Ah, itu alasan ibu" jawabnya hardik dan pergi.

Lalu beliau pun kerumah dira, beliau mengatakan ingin meminjam uang dira untuk membeli obat untuk ibunya.

"Dir, saya bole pinjam duit kau gak. Aku mau beli obat untuk ibu" pintanya meringis
Tanpa jawab sira pun memberinya uang dan berkata "kalo kau mau kita bawa aja ibu kau ke dokter."

Dira termasuk golongan yg cukup mampu, karna orang tuanya salah satu yg punya andil di sekolah mereka.

"Ga usah dir, saya beli obat aja. Makasih yaa" senyum dini membuat dira bahagia.

Dira makin tak menentu dan memutuskan pergi ke rumah dini, namun tak ada dini dirumah hanya ada ibunya. Dira mencerita semuanya, ibunya terkejut dan perlahan air matanya menetes, beliau takpercaya anaknya menyerupai itu. Dira pun mencoba menenangkannya.

Ternyata besok dikala disekolah dira mendengar dongeng dari teman-teman kalau dira semalam sedang pergi dengan lelaki yg dekat dengannya itu. Namun dira tak menanyakan apapun dengan dini, ada rasa sakit hati karna dini menyerupai itu. Hatinya hancur.

Besoknya, ada anak gres di sekolah mereka, seorang wanita mengagumkan yg berjulukan naira. Anaknya pendiam dan hanya banyak senyum saja. Ternyata dira masih bersikap dingin dan tak memperdulikan dini lagi. Dia juga tak mengungkit uang yg dipakai dini waktu itu, walaupun dini memulangkannya dira takkan mengambilnya.

Makin hari naira dan dira makin dekat, mereka duduk sayu meja, juga rumah mereka tak terlalu berjauhan dan ternyata mereka memiliki hoby yg sama. Photografer yaa itu keinginan mereka.

Dini mulai tak menyukai kedekatan naira dan dira. Dia juga gres menyadari kalau dahulu dira menyukainya. Lalu beliau meminta dira untuk mau berbicara dengannya.

"Dir, maafin aku" rintih dini
"Untuk apa" jawab dira ketus
"Aku sayang kau dir, kamu.." terang dini namun dihentikan dira
"Aku memang udah maafin kamu, tapi saya gakkan bisa menyayangi mu menyerupai dulu, saya gak bisa terima sayang kau din, hati ku terlanjur perih kau telah membohongi saya dan ibu mu, dan hatiku hancur karna kau ternyata tak memiliki rasa yg sama dengan ku" jawab dira lalu pergi.

Namun dini pribadi meraih tangan dira dan berlutut

"Apa gak bisa kita perbaiki dir" tangis dini
"Aku udah mulai menyukai orang lain" jawab dira
"Naira, apaitu alasan mu" tangisnya makin menjadi
"Aku rasa dia, tapi biarlah ini berjalan menyerupai seharuanya" dira melepaskan tangan dini dan meninggalkannya sendiri dengan tangisannya itu.

Dini semakin menggila dikala melihat mereka berdua. Dia sangat tak menyukai kekerabatan dira dan naira. Dini nekat menarik dira ke belakang sekolah, dira tak menyangka melihat naira juga ada disana tapi dikala ingin mekihat lebih dekat naira dini melarang. Ternyata naira sedang bersama seorang lelaki daaaaaaan yg tak diduga naira dan lelaki itu berciuman.

Profil Penulis:
nama ku Nadia Nanda Putri Saragih, Lahir di Tebing Tinggi 13 September 1993. Aku suka baca novel dan juga suka buat novel. Semoga goresan pena ini menginspirasi yaa??

Previous
Next Post »