Dua Malaikat yang Ku Kenal Karya Yustin Andara

DUA MALAIKAT YANG KU KENAL
Karya Yustin Andara

-Cinta tidak berarti menemukan seseorang yang sempurna. Tapi menemukan seseorang yang bisa melengkapi kekurangan yang ada pada diri kita-

Namanya Keanu. Dia Sahabat semenjak kecil dari Bryan, almarhum tunanganku. Tapi walaupun Keanu yaitu sahabat Bryan, saya hanya sempat bertemu pribadi dengan Keanu beberapa kali dan itupun hanya sebentar. Salah satunya alasannya beliau ada yaitu seorang pemain drama terkenal yang sangat sibuk. 

Dua tahun lalu, saya dan Bryan bertemu di  sebuah daerah hiburan malam untuk pertama kali. Disana pekerjaanku yaitu menghibur para tamu yang datang. Semenjak hari itu kami sering menghabiskan waktu bersama. Kami jatuh cinta satu sama lain. Dia sosok yang baik, pengertian, humoris dan satu hal lagi.. beliau bisa mendapatkan diriku apa adanya. Aku sangat menyayanginya.

Sebenarnya Bryan juga sering membicarakan wacana Keanu padaku sebelumnya. Mulai dari kehidupan mereka waktu kecil yang sangat sulit hingga sukses menyerupai sekarang. Sewaktu kecil mereka  bertetangga dan sudah sangat  akrab layaknya kakak beradik. Mereka saling memiliki. Itulah yang membuatku jarang ikut jikalau mereka berdua sedang ingin keluar bersama. Karena ketika mereka sedang ngobrol, mereka akan melupakan keberadaanku, Bryan dan Keanu menyerupai mempunyai dunia lain ketika bersama. Aku hanya mengenal Keanu ketika Bryan bercerita. Apalagi ketika karir Keanu sedang menanjak. Laki-laki itu sudah jarang bertemu tunanganku. 

Aku gres bertemu lagi dengan Keanu ketika pemakaman Bryan dua bulan yang lalu. Tunanganku meninggal akhir overdosis narkoba. Waktu itu sedang hujan gerimis dan semua orang sudah meninggalkan pemakaman. Hanya tinggal saya saja disana. Sungguh saya memang belum siap jikalau kehilangan sosok Bryan di dalam hidupku. Kemudian dari belakang Keanu datang dan menaungi diriku dengan payung yang dibawanya. Aku bisa melihat dengan terang ada kesedihan yang sangat dalam di wajah Keanu. Tetapi sesaat kemudian, dunia menjadi gelap gulita. Sampai saya tahu Keanu telah membawaku ke rumah sakit. Dan dari sanalah, Aku mengetahui jikalau diriku sedang mengandung janin Bryan.

***

Dua Malaikat yang Ku Kenal Karya Yustin Andara

Aku gres menyadari bahwa Keanu yaitu seseorang yang sangat peduli pada orang lain. Dan sebenarnya, rahasia saya mengagumi kesabaran Keanu dalam menghadapi problem berat dalam hidupnya. Walaupun sekarang beliau yaitu pujaan banyak orang, kaya raya, dan terkenal tetapi tidak banyak orang yang tahu jikalau Keanu tumbuh dari tempaan-tempaan keras kehidupan. Banyak kesedihan yang sudah dilaluinya. Di usianya yang ketiga tahun, Keanu sudah ditinggalkan oleh ayahnya untuk menikah lagi. Tujuh belas tahun kemudian ibunya meninggal dunia. Lalu jadinya Keanu harus bekerja sendiri untuk membiayai hidupnya. Bryan juga bercerita kalau Keanu sempat bertunangan dan mempunyai seorang bayi yang terpaksa dilahirkan prematur. Namun jadinya tiga bulan kemudian putri yang disayangi Keanu itu meninggal dunia. Karena itulah Keanu memutuskan kekerabatan dengan tunangannya, tapi mereka putus baik-baik tanpa petengkaran. Kabar buruk datang lagi, ketika tunangan Keanu itu tewas dalam sebuah kecelakaan. Semenjak itu Keanu tidak pernah lagi diberitakan dekat wanita manapun. 

Keanu juga terkenal sebagai seorang yang dermawan, bertoleransi tinggi, dan sederhana. Terbukti dengan yayasan yang sudah didirikannya untuk membantu para penderita kanker. Dan juga kehidupannya yang sangat sederhana walaupun semua orang tahu Keanu mempunyai harta yang sangat melimpah. Ya, Keanu sungguh berhati mulia, oleh alasannya itu semua orang menyukai dirinya.

***

Yang membuatku amat terkejut yaitu ketika seseorang yang tidak ku kenal mengantarkan aneka macam barang kebutuhan khusus wanita hamil untukku. Dan beliau bilang semua itu dari Keanu. Kiriman itu datang setelah pertemuan kami di pemakaman Bryan dua hari yang lalu. Tentu saja saya sungguh heran. Walaupun beliau sahabat Bryan tapi kami tidak begitu mengenal satu sama lain, dan kenapa beliau bisa begitu baik padaku. Ku kira setelah Bryan tidak ada, hubunganku dengannya juga akan berakhir.

Sampai suatu ketika Keanu menelepon diriku ketika saya berada di butikku. Dia menanyakan kabarku dan juga kabar dari anakku. Aku bilang padanya bahwa kami sangat baik. 

Sebuah moment terjadi ketika Keanu tiba-tiba datang menyelamatkanku ketika saya nyaris ditabrak sebuah kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi. Waktu itu saya gres saja keluar dari butik dan ingin menyeberang jalan untuk mengambil kendaraan beroda empat yang terparkir di seberang jalan. Keanu memeluk tubuhku dan mendorongku cepat ke sudut jalan. Situasi berlangsung begitu cepat dan yang saya tahu kemudian yaitu mendapati badan kami terjatuh dengan posisiku telah berada di atas badan Keanu. Kulihat dari pelipis Keanu mengalir darah segar. Sepertinya beliau membentur sesuatu. 

Aku masih stress berat ketika Keanu membantuku duduk. Dia mengamati seluruh tubuhku dan bertanya dengan nada khawatir, “Kim? Apa kau baik-baik saja? Bagaimana dengan kandunganmu? Apa kau merasa sakit? Kim?” Dia tampak lebih histeris dari diriku. Tapi sungguh saya merasa baik-baik saja. 

“Kau terluka. Keningmu berdarah.” Kataku. Memang Keanu yang sedang terluka disini tetapi beliau malah mengkhawatirkan keadaanku.
“Ini bukan apa-apa. Sebaiknya kita ke rumah sakit untuk memeriksa keadaanmu dan juga bayimu.” Dia segera saja mengangkat tubuhku dalam pelukannya. Setelah diperiksa, memang tidak terjadi apapun pada kandunganku. Kondisi kami sungguh baik. Aku sangat berterimakasih pada Keanu untuk pertolongannya hari itu. Aku berhutang padanya.

***

Satu bulan kemudian...

Aku tidak tahu alasan Keanu sehingga beliau terlalu banyak berbuat baik padaku hingga detik ini. Walalupun kami masih jarang bertemu pribadi tapi beliau selalu mengirimkan barang kebutuhan untukku. Sebenarnya apa alasannya? 

“Kenapa kau melaksanakan ini semua?” Tanyaku pada Keanu ketika kami bertemu lagi di makam Bryan.

Dia menatapku beberapa ketika dengan mata abu-abunya, lalu menjawab, “Aku hanya ingin menjaga anak Bryan. Anak Sahabatku sendiri.” Jawabnya. Tapi Kenapa saya belum puas dngan balasan Keanu?

Aku melamun untuk mencoba mencerna kalimatnya lagi, “Kau mempunyai kehidupanmu sendiri, Keanu. Kau tidak berkewajiban menjagaku ataupun bayiku. Aku tahu kau yaitu sahabat Bryan tapi sungguh, Aku tidak ingin merepotkan siapapun disini. Aku bisa menjaga anak Bryan dengan tanganku sendiri. Kaprikornus tolong, Berhentilah merepotkan dirimu alasannya kami. ” Pintaku.

Kemudian kedua tangan Keanu menggenggam kedua bahuku sambil menatapku dengan wajah dinginnya yang khas, “Aku mohon jangan lakukan ini. Jangan minta saya mengabaikan kalian, alasannya bekerjsama saya sudah menyayangi bayimu semenjak dokter mengatakan bahwa kau sedang mengandung. Aku bahagia dengan kehadirannya dan ingin menjaganya menyerupai ayahnya sendiri. Aku ingin melindungi kalian berdua.”

Pengakuan itu justru membuatku amat terkejut.  Aku menggeleng lemah, “Apa itu benar? Keanu.. Kau?”
Dia mengangguk dengan senyum tipis, “Apa saya bisa menjadi ayah angkat untuknya?”

Aku bisa mencicipi air hangat mengalir di pipiku, Tatapan Keanu terlihat begitu serius dan saya sudah merasa tersentuh lebih dulu alasannya itu.

***

Kuelus-elus lembut rambut suamiku. Dia sedang berbaring dengan kepala yang bersandar di pahaku. Kami sudah hendak tidur ketika Keanu mengajakku mengobrol wacana nama anak kami nanti. Kandunganku sekarang sudah menginjak bulan kelima. Dan setelah menjalani USG, kami mengetahui jikalau calon bayi kami berjenis kelamin perempuan. Aku bahagia, begitu juga dengan Keanu. Dia malah yang merasa begitu excited dengan perkembangan si jabang bayi. Bahkan untuk setahun ke depan, Keanu tidak akan mengambil anjuran film apapun. Dia bilang ingin menemaniku hingga anak kami lahir. 

Dulu.. Aku menyangka jikalau apa yang dilakukan oleh Keanu pada saya dan anakku yaitu sebuah bentuk rasa kasihan. Tetapi setelah menjalani semuanya, saya sadar Keanu memang benar-benar menyayangi bayiku. Mungkin rasa sayangnya muncul alasannya dulu Keanu pernah kehilangan calon anaknya sendiri. Aku bisa mengerti itu. 

“Bagaimana kalau kita memberikannya nama Selena? Atau Emma? Kelihatannya anak kita nanti akan menjadi gadis kecil yang mengagumkan dan feminin. Bagaimana menurutmu?” Tanyanya.
Aku tersenyum kecil mendengarnya, “Mungkin Marry?”
Dia menggeleng, “Maafkan aku, sepertinya itu kurang cocok. Aku bisa membayangkan di ulang tahunnya yang kelima nanti, beliau akan memakai gaun, bandana dan sepatu merah muda. Rambutnya panjang lurus. Anakku akan jadi gadis manis yang cantik.”

Keanu hanya membutuhkan seorang sahabat dalam hidupnya.  Maka dari itu saya berusaha menjadi sahabat yang baik. Terlalu banyak kesedihan yang telah dialaminya selama ini, masa lalunya memang berat. Dan saya berusaha menghilangkan kenangan buruk itu sedikit demi sedikit. Dia pernah mengatakan secara tidak pribadi jikalau bekerjsama kesedihannya tidak pernah berakhir, kesedihannya wacana sebuah kehilangan hanya berubah ke bentuk lain. Intinya, Dia masih menyimpan semua luka itu. Aku berjanji pada diriku sendiri.. Bila mulai sekarang , Keanu akan selalu merasa bahagia, bersama kami, saya dan anakku. Untuk Bryan, Dia telah mejadi kenangan yang sangat manis untuk hidupku. Dia masih menempati salah satu sudut ruang di hatiku, tapi Keanu datang untuk memenuhi semua kekurangan di dalamnya. Dua sahabat itu telah menjadi bab yang istimewa dalam perjalanan hidupku.  Aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengan mereka berdua. Aku amat menyayangi mereka berdua. Terimakasih Bryan dan juga Keanu. 

-END-

Profil Penulis: -

Previous
Next Post »