Terimakasih Dimas Karya Hasih

TERIMAKASIH DIMAS
Karya Hasih

*Pertemuan 

Hari sedang terik. Dibawah jembatan sibuk berlalu lalang para pedagang dan penumpang yang tuun dan naik di dermaga. Para orang tua, remaja dan belum dewasa kecil yang digendong oleh orang tuanya. Aku duduk di halte yang tak jauh dari jembatan menunggu seseorang yang belum pernah saya jumpai. Hati ku berdebar menunggu. Entah telah berapa lama tangan ku hanya sibuk menggeser layar hp. Padahal tak ada sesuatu disana. Aku gelisah dan juga sangat bahagia. Lalu dari kejauhan saya melihat seseoang dengan jaket berwarna merah, celana levis panjang dan bertas ransel. Dia kedaluwarsa saja turun ke dermaga. Tapi sepertinya ia tak melihat ku. Lalu saya membuka hp ku. Aku sms sesorang untuk menunggu ku di halte. Lalu saya pegi menjauh.

Lalu dari kejauhan saya memperhatikan cowok tersebut ia terlihat membuka hp nya. Lalu sesaat kemudia ia berjalan menuju halte. Dan duduk disana. Tak salah lagi ia ialah orang yang saya tunggu. Aku tersenyum. Sejenak saya menatapnya dari kejauhan. Dia ialah kekasihku. Yang kami gres akan berjumpa untuk pertama kalinya. Kami memang belum pernah berjumpa sebelumnya. Karena kenal lewat sosial media. Akhirnya saya berjalan. Aku tepuk  punggungnya ketika saya sudah berada disampingnya. Aku lihat ia menengok , segera saya ulurkan tangan ku untuk menyalaminya. Dia pun membalasnya. Dia tersenyum padaku. Keadaan ketika itu cukup kikuk saya berusaha mencairkannya. 

“Sudah lama sampai?” Tanya ku
“Belum kok gres 5 menitan mungkin, kau sendii sudah lama menunggu?” 
“Ah tidak juga, kau tau saya lihat kau dari tadi” 
“Oh ya, kok saya gg tau. Kamu jalan dari arah mana?”
“Dai sebelah kanan kamu. Aku mampu tahu itu kamu, alasannya ialah hati ku terpaut” ucapku sambil tersenyum.

Dia hanya tersenyum mendenga kata-kata ku. Lalu ajak ia pergi dari sana. 

* bulan-bulan pacaran

Tak terasa sudah 1 bulan saya pacaran dengan dia. Aku mulai terbiasa dengan ada dia. Kami memang LDR. Karena ia jauh di kampong halaman. Sedangkan saya merantau untuk menyeleseikan pendidikanku. Walaupun kami jauh kami saling pecaya. Diapun selalu berusaha ada untukku. Tak sedikitpun ia membuat saya kecewa. Dia pun selalu berusaha membuata saya tertawa ia sangat takut ketika saya marah. Walaupun alasannya ialah hal sepele. Aku merasa sangat di cintainya.

Waktu terus berjalan. Dia selalu mendampingi ku, disaat masa masa sulit ku. Memberiku nasehat. Meberi ku wejangan. Dia sangat dewasa. Padahal kenyataanya , usianya 2 tahun dibawah ku. Tapi saya tak mempermasalahkan itu. Karena saya bukan penganut usia jadi patokan dalam menjalin suatu hubungan. Asalakan ada saling percaya dan mampu saling melengkapi. Aku ketika itu dalam keadaan yang sangat stress. Study ku sedikit bermasalah alasannya ialah jadwal kerja lapangan laporan yang deadline harus segera di laporkan tapi dosen pembimbing justru mempersulit keadaan kami. Dia pun eksklusif datang menemuiku. Dia berada disampingku ketika itu. Aku bahagia. Dan perlahan alhasil dosen ku mau menunjukkan acc. 

Dia selalu datang 1 bulan sekali untuk mengunjungiku. Kami habiskan waktu bersama. Layaknya orang yang pacaran jarak jauh, ketika bertemu kami habiskan waktu bersama. Kami jalan-jalan, belanja, nonton bioskop, pergi makan, ketaman, kalaupun sudah bosan kami hanya ngobol dirumah seharian.

Waktu berjalan begitu cepat tak ada duduk perkara bearti. Kecuali sekali ia pernah sekali mengihlang selama 1 minggu. Aku kawatir dan tak biasanya ia begini. No nya tak mampu dihubungi. Lalu setelah 1 ahad saya menuggu ia dating menguhubungi ku

“Maaf saya kerja ditempat yang susah sinyal” kata nya
“Iya, gag papa, saya kawatir, saya kira kau pergi menjauh sengaja”
“Tidkalah, saya saying sama kamu, mana mungkin saya begitu, saya kangen kamu, saya selama seminggu ini kepikiran, saya takut kau marah.”
“Iya tidak apa, saya hanya kawatir “

Lalu kami ceita panjang lear, yah walau lewat telepon. Aku berusaha menghiburnya, alasannya ialah ia memang harus kerja dihutan-hutan mebuka lahan baru, ditambah lagi ponselnya rusak.

Tak terasa study ku sudah memasuki smester 8. Aku mulai sibuk membuat skripsi. Yah namnya anak semester akhir. Hari hari kini disibukkan dengan bimbingan, mencari buku-buku untuk skripsi ku dan lain-lain. Saat ini saya benar-benar diuji. Dari judul yang harus dirubah, padahal sudah selesai seminar proposal. Karena ketika judul dirubha maka saya harus merubah isi dari proposal. Artinya mengulang lagi dari awal. Aku sibuk wara-wiri menemui dosen ku. Beruntung dosenku orang yang baik. Diberikan saya saran . alhasil mampu diselesaikan dengan baik dan mampu lanjut untuk masuk episode skrispi. Saat ibarat ini dating lagi masalah. Saat itu malam sekitar pukul 07.00. kebetulan saya sedang tidak bimbingan. Lalu telpoku berdering.  Segera ku raih ponselku. Lalu saya segera mengankatnyua

“Halo, assalamualaikum” saya menjawab telpon
“Waalaikumsalam, saying kau lagi dimana” ucapnya dari seberang sana
“Aku lagi di rumah, kenapa?
“Saying, kau jujur sama kau, bekerjsama kau punya pacar selain saya atau buka” ucapnya lagi

Hatiku seketika tersentak, kenapa tiba-tiba ia berkata ibarat itu. Mana ada waktu bagiku untuk mencari pasangan lain. Memang ada yang suka, tapi saya pun menolaknya

“Kenapa kau bertanya ibarat itu, mana ada saya selingkuh yank” jawabku
“Tadi ada pria nelpon aku, dan ia biang gara-gara aku, kau berubah, kau menjauhi dia, ia bilang ia sudah pacaan sam akamu 2 tahun, siapa dia,”

Terimakasih Dimas Karya Hasih

Aku benar-benar kaget. Ini apa lagi. Lalu saya jelaskan semuanya. Bahwa saya tak punya pacar lain. Dia marah, ia blang bahwa ia gak mau cari gara-gara. Apa lagi merebut pacar orang. Aku menagis dan menjelaskan semuanya. Akhirnya ia mematikan telponnya. Dia bilang mau nelpon pria misterius itu. Setelah beberaoa menit ia menelpon lagi. Dia bilang bahwa sudah jangan dipikirkan. Mungkin hanya orang iseng saja. Dia pun berusaha percaya padaku. Sampai ketika iniaku pun tak tahu siap laki-laki itu.

Akhirnya study ku selesai tinggal meninggu wisuda. Aku gres selesai sidang. Saat itu sedang bulan ramadhan. Dan memang ketika itu kebetulan kerja yang tidak jauh dengan ku. Akhirnya kami pulang kerumah kami. Di perjalanan saya bilang banyak terimakasih sama dia. Karena selama proses pembuatan skripsi ku ia banyak membantu. Dari menjemputku hujan-hujanan setelah saya bimbingan skripsi, mengantar ku mengurus surat-surat dan kami hamper diserempet truk fuso, mengantar jemput ku dari kampungnya ke kawasan ku kuliah yang ditempuh 3 jam perjalanan, demi membantu ku penelitian di sekolah yang memamng saya sengaja ambil di kawasan ku sekolah dulu, yang masih dilingkungan pedesaan, dari kami yang jatuh bareng, motor rusak dan jalan hancur yang harus kami lewati.

Dia kemudia meraih tanganku dan bilang.
“Aku melaksanakan ini semua alasannya ialah saya saying kamu. Aku ingin kau jadi orang sukses di masa depan” saya tak melihat lisan mukanya ketika itu kami sedang diatas motor.

Dia mengantar ku hingga kerumah. Kebetulan ia memang sudah sering kerumah. Ayah ibuku, keluarga besarku sudah mengenalnya. Mereka suka dengan dia. Idulfitri kedua ia main kerumah. Aku sekaligus paimitan. Bahwa saya akan pergi kekampung kakekku. Dia terliat sedih. Lalu dikemudian hari ia cerita, bahwa ketika itu ketika saya tinggal ia sangat kesepian. Dia tak pergi kemana-mana hanya dirumah saja.

*dia pergi

2 ahad lagi saya akan wisuda. Bahagia rasanya ketika itu. Aku kabarkan dengan dia. Lalu ia dating menjumpaiku. Saat itu ia billing bahwa ia harus pergi kerja ke luar kota. Dan ia tak mampu dating kewisudaku. Aku duka tapi yah bagiamanlagi. Akupun percaya dengan dia. Hingga alhasil jadwal seremoni. Aku menanti ucapan selamat darinya tapi tak ada. Aku mencicipi ia mulai berubah sejak ia pergi kerja keluar kota. Aku berusaha meyakinkan diri ku bahwa semua baik-baik saja. Hingga alhasil semua memang tak baik-baik saja. Disiang yang cerah saya sedang memainkan hp dikamar ku. Tiba-tiba ada seseorang menelponku. Dia bilang ia mau pacarku. Tapi malah masuk ke nomorku. Berkali-kali ia menelpon. Stelah panjang lebar alhasil ia bertanya. Wanita itu bertanya padaku.

“Kamu siapanya dimas” tanyanya
“Aku pacarnya” jawabku
“Oh kau pacarnya, saya adiknya dimas,”
“Ouh adiknya”

Lalu kami cerita-cerita, alasannya ialah saya kira memang ia diknya. Akhirnya saya bertanya dengan sapa dimas dekat. Dia dongeng bahwa dimas sedang bersahabat dengan seorang wanita . yang wanita memang tinggal di kawasan dimas kerja sekarang. Semenjak itu saya berusaha menelpon dimas tapi tak pernah berhasil. Akirnya saya tahu wanita yang menelpon bukanla adiknya tapi wanita yang sedang bersahabat dengan dimas. Aku diblokir oleh dimas difb. no nya gg aktif lagi. Aku pinta no nya lewat wanita itu ia tak mau kasih, saya putus asa. Aku hanya mampu menangis cinta ku telah dihianati, saya diselingkuhi, bahkan wanita yang menjadi selingkuhannya pun yang menelponku. Aku sangat kacau ketika itu, depresi. Kesalahanku ialah saya terlalu mencintainya dan terlalu percaya dengannya. Aku sempat deprsi. Hari-hari ku hnya dilewati dengan tangisan. Aku tak pernah menyangka bahwa ia yang saya percaya dan saya cinati ternyata ia menghianatiku. Aku pun tak menyangka ada wanita yang begitu tega, ia sudah tahu dimas pacarku tapi ia tetap tidak mau perrgi meninggalkan dimas. Dan kenyataan yang lebih menyakitkan ia kebih memilih perempuan yang gres ia kenal 3 bulan terakhir dari pada ku yang sudah bersamanya 1 tahun.

Lama berbulan-bulan setelah saya ditinggalkan saya berusaha bangkit, saya didukung teman-teman ku dan keluargaku. Lalu tiba-tiba dimasa pemulihan lukaku Dimas menelponku. Aku sangat bahagia ketika itu. Aku sadari bahwa saya bodoh. Saat itu diams masih jarang-jarang menghubungikiu. Hingga ketika puasa ia menelponku ia dongeng ia sakit. Dan ia mulai intens menghubungi ku. Aku dating menjenguknya. Sekaligus itu pertemuan terakhirku dengannya. Karena setelah itu saya harus pergi kerja ke luar kota selama 2 tahun untuk mengabdi. Dia duka ketika itu. Aku pun menanyakan soal hubungannya dengan wanita itu. Wanita itu namnaya dalah dewi. Dia bilang sudah tak bersamanya.

Aku pun berangkat untuk bertugas. Saat itu maki masih sering telponan. Tapi dalam hati kecilku saya menyadari satu hal. Bahwa rasa ini sudah tak sama. Kami memang tak ada korelasi apa-apa.  Semua sudah berbeda.  Dia hanya masa lalu ku. Kami tak akan mampu bersama lagi. Lalu dari sana saya bilang. Dia jangan hubungi saya lagi. Saat itu juga saya putuskan untuk berhijrah. Untuk tak akan pacaran lagi. Setelah saya berbicara ibarat itu. Dia taka da jawaban lagi. Memang ia tak ada menghubungi saya lagi. No nya pun sudah tak aktif lagi. Bahkan beberapa bulan kemudia saya mendapat kabar bahwa dewi dan dimas korelasi mereka makin serius. Ada rasa sakit dan sesak didadaku. Tapi saya sadar, ini ialah yeang terbaik bagiku . tuhan telah menunjukkan bahwa memang ia tak baik. Begitu banyak kebohongan yang telah ia berikan padaku. Kebahagiaan semu. Dan saya percaya bahwa jodoh itu tak akan pernah tertukar. Dia telah menyakitiku, saya tahu Yang Mahakuasa tak tidur saya tak perlu meminta Yang Mahakuasa untuk membalasnya, tapi Yang Mahakuasa telah siapkan balsannya sendiri. Aku putuskan untuk tak mau tahu agi soal dimas dan dewi. Apapun itu. Aku ingin menyembuhkan lukaku dulu. Bertahun telah ahtiku tergores alasannya ialah mereka. Maka dari itu saya cukupkan semuanya. Aku akan berhenti menoleh. Karena saya tak akan menerima masa depan jikalau saya tak melepaskan masa laluku. 

Memang saya tak akan pernah mampu lari dari masa lalu. Tapi saya mampu melepaskan ikatan perihal masa lalu. Dia akan tetap tersimpan dalam memoriku. Tapi tidak dalam hatiku. Keslahanku adalh saya terlalu berharap kepadantya. Dan saya ingin memperbaiki itu. Bukan saya tak lagi mencintainya. Tapi ia yang memaksaku untuk tak lagi mencintainya. Aku yakin akan ada seseorang yang lebih baik darinya nanti. Aku ketika ini sedang mengupayakan diiri, untuk memperkuat dir, dengan agam ku. Satuhal yang pasti didunia in, Yang Mahakuasa itu ada. Dia tidak tifdur. Saat kau tersakiti ingatlah ada Yang Mahakuasa yang menyayangimu Dia yang akan menhgapus lukamu. Untuk wanita dan pria yang sedang mengalami penghianatan. Sembuhkanlah lukamu. Jangan kau gores dengan meningat dan mengharapkan masa lalumu. Ingat kau tak lagi mencintainya. Jika kau bilang kau masih mencintainya itu ialah halusinasimu saja yang belum mampu terima kenyataan. Dan yang harus kau ingat ketika kau mengingatnya apa ia mengingatmu, apa ia masih memikirkanmu. Tidak !!!!. sadarlah ia telah bahagia dengan yang baru. Dan Kau juga harus lebih bahagia dengan semua ini, alasannya ialah kau telah dipisahkan dengan orang yang notabennya bukan orang yang baik. 

Namun saya punya pesann untuk mu yang sedang berusaha melupakakn . jangan terlalu memaksakan diri. Karena semakin kau paksakan melupakan kau akan semakin ingat. Kaprikornus ikhlaskan saja. Aku yang juga sedang berusaha melupakan. Dan kau dan mereka yang sedang berusaha bangkit. Bahagi akan segera menghamipiri. Sakit tak akan abadi. Dan saya bahagia dengan kesendiriaku ketika ini. Aku bahgia. Karena saya terlepas dari seseorang yang memang tak layak menerima ketulusku. Aku pun bahagia ketika saya berpisah dengan saya semakin maju. Karirku membaik korelasi dengan keluarga semakin dekat. Aku mau mengucapkan pada mu mantan ku. Karena kau saya sekarang mampu menjadi wanita yang lebih kuat.

Profil Penulis:
agar suka dengan cerpen ku. kalau mau kenal saya lewat sosial media mampu kunjungi intagram saya @hasihh 

Previous
Next Post »