Pesan Moral Yang Bijak Dari Mahatma Gandhi

Gandhi merupakan salah satu insan bijak yang tanpa sengaja lahir dan kemudian berbagi anutan kebajikan yang tentunya takkan mampu dilupakan hingga dengan dikala ini. Penilaian terhadap pribadi Gandhi akan bermuara pada keagungan, terlepas dari segala perbedaan yang memagari banyak sekali aspek kehidupan baik bangsa, agama, dan ras.

Ada begitu banyak dongeng hidup yang hingga dengan dikala ini masih membekas dan sekedar menjadi pelajaran moral bagi siapapun yang pernah mengenal sosok manusia ini baik secara eksklusif maupun hanya melalui pemaparan kata lewat banyak sekali buku dan instrumen sastra lainnya.

Kisah yang akan saya angkat merupakan pengalaman dia dikala sedang menuntut ilmu di negeri Britania Raya (Inggris).




Ketika sedang kuliah disalah satu perguruan tinggi tinggi di Inggris, ada seorang dosen yang tidak begitu menyukai pembawaan diri dan sifat agung Gandhi. Sebut saja dosen tersebut dengan nama Proffesor John.

Saat sang proffesor sedang makan siang disalah satu kantin kampus, tiba-tiba Gandhi muda datang dan duduk di samping proffesor itu sambil mengeluarkan makan siangnya. Melihat tingkah Gandhi yang sok bersahabat lantas membuat profesor John geram dan berkata : "hey Gandhi, apakah kau lupa bahwa seekor babi dan burung tidak akan duduk dan makan bersama'. Mendengar ucapan profesor yang pedas ibarat itu, Gandhi tidak eksklusif marah melainkan tetap damai dan berkata : "tenang saja pak, saya akan segera terbang." Dan Gandhi pun segera beranjak dari meja kantin itu.

Diperlakukan ibarat itu terang membuat Profesor John tambah kesal dan naik pitam. Beliau berjanji akan membalas Gandhi ketika di kelas nanti.

Saat yang dinanti profesor pun tiba dan dia sedang mengajar di kelasnya Gandhi. Ditengah penjelasan sang profesor, dia mengajukan pertanyaan kepada Gandhi. "hey Gandhi, seandainya kau disuruh mengambil dua kotak, yang satu berisi uang dan satunya lagi berisi kebijaksanaan. Kotak mana yang akan kau ambil?", tanya sang proffesor dengan nada merendahkan.

Dengan damai kemudian Gandhi menjawab, "ya uanglah."

Sang proffesor tersenyum sinis dan berkata, "jika saya jadi kamu, maka kotak yang akan saya ambil yaitu kotak kebijaksanaan". Mendengar balasan dari sang proffesor lantas kemudian Gandhi berkata "karena seseorang mengambil apa yang ia tidak punya." Sontak kemudian seisi kelas tertawa dan sang profesor benar-benar aib dibuatnya.

Profesor John berjanji bahwa ia akan menjatuhkan Gandhi di lain kesempatan.

Dan kesempatan tersebut yaitu dikala ujian tiba. Ketika Gandhi menyerahkan lembar balasan kepada sang profesor, dia tidak eksklusif menilainya. Melainkan menuliskan kata "idiot" dan memberikannya kembali kepada Gandhi.

Menerima perlakuan semacam itu tidak eksklusif membuat Gandhi kaget. Gandi tetap damai membaca abjad demi abjad yang bertuliskan kata "idiot" tersebut. Tiba-tiba Gandhi bangkit dan menghampiri sang profesor sambil berkata : "maaf pak, bapak gres memperlihatkan tanda tangan dalam lembar balasan saya dan belum menilainya". Sontak kemudian sang proffesor kaget, malu, dan marah setengah mati.




Pesan Moral dari dongeng tersebut :

# Bagaimana bersikap rendah hati akan perlakuan orang yang tidak menyukai kita

Sudah menjadi kaidah dan sesuatu yang alamiah bahwa bila anda menjadi orang terpandang atau pribadi yang disukai banyak orang, disisi lain tak kalah banyak juga mereka yang tidak menyukai anda. Satu-satunya cara untuk menghadapi mereka yang tidak menyukai anda yaitu dengan mendapatkan mereka, dalam artian mendapatkan segala ejekan dan kritikan mereka. Menerima bukan berarti manggut-manggut saja, melainka bersikap rendah hati dan memperlihatkan pelajaran kehidupan yang akan membuat mereka sadar bahwa diri anda memang layak disegani.

# The Most Important is Not What The Fact But What Behind The Fact

'Yang terpenting bukanlah ibarat apa faktanya melainkan makna dibalik semua fakta itu'. Alasan seseorang tidak menyukai anda bukan sebab anda yaitu orang yang terpandang dan disegani. Melainkan sebab orang itu ingin menjadi ibarat anda tetapi kemudian tidak menemukan cara yang tepat, sehingga satu-satunya cara yaitu dengan menjatuhkan anda dan membuat orang lain mengakui bahwa dirinya lebih dari anda.

Sebuah penerimaan yang direalisasikan dalam bentuk penolakan. Kira-kira ibarat itu keadaan yang menggambarkan bagaimana profesor John tidak menyukai Gandhi. Namun bagaimanapun juga sebuah penerimaan yang dibentuk dengan menonjolkan penolakan yaitu cara pandang yang salah. Itulah yang berhasil dilihat Gandhi dibalik penolakan sang profesor, sehinggan Gandhi menggunakan cara yang bijak untuk kemudian mengambarkan bahwa cara yang ditempuh sang profesor itu salah. Dengan kata lain Gandhi berhasil melihat sesuatu yang tersimpan dibalik fakta, sehingga tidak berlebihan bila saya mengatakan bahwa Gandhi sang insan bijak dari timur. Bravo!




Saya kira demiikian dongeng inspiratif yang mampu menjadi sajian dalam menemani pagi anda. Saya akhiri dongeng ini dengan kutipan kata kata bijak dari Mahatma Gandhi....

................First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win.............
Previous
Next Post »