Jangan Pisahkan Aku Kak Karya Miftah Hardianti Rohmatika

JANGAN PISAHKAN AKU KAK 
Karya Miftah Hardianti Rohmatika

(Kring..kring..kring) Lengking jam beker ku menunjukkan pukul 07.00 wib.

“Omg ini kan awalnya saya masuk sekolah?”. 

Aku eksklusif berlari ke kamar mandi. Setelah selesai saya eksklusif bergegas berangkat. Hari ini detik ini saya telah meninggalkan masa smp ku dan saya mulai menginjak masa Sma. Kata orang masa sma ialah masa yang sangat indah. Apakah itu benar????

Setelah tiba di sekolah saya bertemu dengan teman-teman gres dan ada sobat smp ku dulu yang kebetulan mereka se-sma dengan ku. Hari mulai berlalu. Datanglah pak guru membagikan angket extrakurikuler biasa di sebut ekskul. Di sekolah berbagai ekskul. Sedangkan saya mengikuti ekskul pramuka. Dari smp saya suka sekali dengan pramuka, menurutku pramuka memberikanku banyak hal.

Selang beberapa bulan saya ikut latian gabungan pramuka dengan sma lain. Setiba di kawasan latian acarapun di mulai. Acara pertama ialah dinamika kelompok. Satu kelompok terdiri dari bawah umur sma yang berbeda.

“Untung saja masih ada jesika temen  se-sma ku.” Gumam ku.

Aku dan jesika berkenalan dengan bawah umur kelompok kami.

“Hai namaku Tiara, kalau kamu?” sambil ku ulurkan tanganku kepada cewek yang sedang membisu kebetulan kelompokku.
“Hai juga, nama ku dina”

Lalu saya melihat sesosok lelaki yang duduk sendiri yang kebetulan kelompokku juga.

“Hai namaku tiara, kalau kamu”
“Dedy” ia mengulurkan tangan kepada ku tetapi tak sedikitpun meneloheku.
“Emang ia siapa? Cuek banget, songong banget! Dari mana sih ia itu”. (kata hatiku)

Tak lama kegiatan berlangsung, kita semua istirahat. Tak ku sadari saya selalu ingin melihat dedy. Waktu masuk ke ruang program saya dan jesika duduk di kursi nomor 2. Gak nyangka ternyata dedy duduk di depan ku. Tiba-tiba temen ku azar menyapa dedy dan mereka berdua ngobrol.

“Gak nyak ternyata azar kenal sama dedi” (kata hatiku)

Aku dan jesika berniat menyembunyikan hp dedy yang tergeletak. Tak lama kemudian ia sadar bahwa hpnya telah hilang.

”Tiara, jesika kau tau hp aku?” Tanya dedy kepada kami.
Jesika hanya menggelengkan kepala.
“Kalau kau tiara, tau hp aku?” Dia menatapku dengan tajam.

Tiba2 hatiku dag dig dug melihatnya.

“Aku gag tau !” Lalu dedy menghadap kedepan dan diam.
“Dasar perjaka aneh! Buakanya nyariin malah membisu saja” (kata hatiku)

Lama kemudian jesika berniat menggembalikan hpna dedy dan meminta maaf kepadanya. Tapi anehnya ia tetap saja cuek. Aku lihat dari kejauhhan azar sedang duduk sendiri. Aku berniat nyamperin dia.

“Azar kau kenal ya sama dedy?”
“Cie..cie ngapain kau Tanya perihal  dedy, suka ya..?”
“Apaan sih! Aku Cuma Tanya aja ia jadi perjaka hambar banget!”
“Dia memang menyerupai itu tiara, ia orangya hambar dengan orang yang gres ia kenal. Tapi kalau sudah kenal ia gak akan cuek.” Azar berusaha menjelaskan kdp ku.
“Oh gitu.”

Sejenak saya melihat dedy yang sedang duduk dengan teman-temannya. Tiba-tiba datanglah sesosok cewek menghampirinya. Mereka terlihat dekat sekali. Tiba-tiba hati ku mulai dag dig dug kembali. Aku resah dengan semua ini. Seperti ada kejanggalan di hatiku ketika melihat mereka.

Jangan Pisahkan Aku Kak Karya Miftah Hardianti Rohmatika

Acarpun selesai dan kamipun bergegas pulang. Tapi saya resah saya pulang dengan siapa? Semua temanku di jemput orang tuanya dan saya tidak bawa sepedah. Tiba-tiba azar menghampiriku.

“Tiara kau kenapa?”
“Aku gak ada yang nganterin pulang” 

Tiba-tiba dedy lewat depan ku.

“Ded kau bawa sepedah?” Tanya azar.
“Iya saya bawa sepedah kog, kenapa zar?”
“Oh kau mau kan nganterin sahabat ku ini, ia tidak bawa sepedah ded”
“Iya deh demi kau saya mau”

Aku sempat stress berat klau dedy si cowk songong itu mau nganterin aku. Di perjalanan saya berbincang-bicang denganya. Ternyata ia gak menyerupai yang saya kira. Dia orangnya sopan, asik, dan baik. Kita banyak bercerita perihal diri kita dan sekolah kita masing-masing. Tiba di depan rumahku saya mengajaknya untuk mampir rumah ku. Tapi sayang ia keburu-buru jadi gak mau masuk kerumh ku. 

Beberapa hari saya bbman dengan dia. Telah lama kita dekat risikonya ia nembak aku. Tak terasa sudah sekian lama kita jadian. Walau saya dan dedy beda sekolah, tapi itu tidak mampu memisahkan cinta kita.

Dia memiliki kakak, berjulukan vina. Kak vina orangnya catik, pinter dan tinggi. Tapi sayang kak vina tidak merestui relasi kita. Tapi dedy tetap ingin mempertahankan relasi ini. Aku tahu keluarga dedy ialah keluarga kaya, berpendidikan, dan terhotmat. Aku sadar saya hanya cewek miskin yang berharap cinta dari seorang raja. Aku tahu dedy sangat mencintai aku. Tapi sayang saya hanya cewek miskin. Dengan itu, keluarganya tidak merestui relasi kami.

Tak terasa ia sudah lulus sma. Tapi saya masih duduk di kursi sma. Dedy kuliyah di kawasan kakaknya mengajar.

“Sayang” 
“Iya sayang  ada apa?”
“Sayang jikalau nanti saya gak ada kabar, jangan cemas ya, jangan sedih. Aku gak mau lihat kau nangis gara-gara aku. Kamu tahu sendiri kan saya bukan anak sma lagi menyerupai dulu. Yang sering nemenin kamu, ngajak kau jalan, ngajak kau nonton film kesukaan mu. Dan maaf jikalau saya gak rajin relasi kamu. Aku ada jadwal kuliyah. Sayang, saya harap kau mengerti maksud ku.”
“Ooh iya sayang gak papa kok. Tapi sesibuk kau jangan pernah lupain aku”
“Oke sayang. I LOVE YOU”
“I LOVE YOU TOO”

Sudah beberapa hari ini dedy tidak kunjung menghubungi ku. Tidak biasanya ia menyerupai ini. Sesibuk apapun ia pasti memberi kabar kepada ku. Pikiran ku gak tenang, saya kwatir banget, saya takut klau terjadi apa-apa dengan dia. Keesokan harinya saya bertemu dengan azar.dia memeberiku sepucuk surat dan katanya surat dari dedy. Setiba di rumah saya eksklusif membuka surat itu.

From: dedy
Dear Tiara,
Tiara maafin saya ya, beberapa hari ini saya tidak memberimu kapan apapun. Aku tahu kau pasti cemas memikirkan ku. Aku minta maaf banget ma kamu. Hp saya di sita sama kak vina dan maaf saya akan tunangan dengan perempuan pilihan kak vina dan semua kluargaku setuju. Aku tahu saya salah. Aku berusaha menolak tapi gak bisa. Aku minta maaf banget ma kamu. Asal kau tahu ini bukan keinginan ku. Aku tahu kau pasti duka dengar ini. Aku harap kau jangan nangis ya. Aku akan tetap mencintaimu hingga kapan pun. Aku terpaksa lakuin ini. Aku mohon kau jangan lupain saya ya. Jangan pernah lupain masa-masa kita dulu. Jalan bareng, nonton bareng, pramuka bareng dan semua perihal kita. Walau kita kan jauh tapi saya sangat mencintai mu. I LOVE YOU TIARA SAYANG
Kekasih mu
DEDY”


Tiba-tiba dada ku sesak dan air mata ku mulai ngealir deras. Aku tidak menyangka cinta ku akan berakhir menyerupai ini. Aku sadar memang kau tercipta bukan untuk ku. Aku juga sangat kecewa dengan semua ini tapi saya tahu memang saya gak pantas untuknya dan saya harus mampu move on dari nya.

Tak terasa saya lulus sma. Alhamdullilah saya masuk di perguruan tinggi tinggi harapan ku semenjak dulu, dan saya mendapat beasiswa di universitasku. Berhubung kuliyah ku libur, saya memutuskan untuk pulang ke kampong halaman ku. Sewaktu saya di dalam kamar. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah ku.ayah ku bergegas membukanya. Ku intip dari sudut kamar ku dan ternyata tamu itu dedy dan keluarganya.

“Loh ada apa ini. Kok rame-rame?. Bukanya kau pacar tiara dulu ya?” Tanya ayah ku.
“Iya pak katanya Tiara sudah pulang. Kami kesini mau bertemu dengan tiara” kata dedy.

Lalu ayah ku memanggilku. Aku eksklusif menuju ke ruang tamu.

“Kamu ngapain kesini?” tanya ku heran.
“Aku kesini ingin bertemu dengan mu” jawab dedy.
“Bukannya kau bilang, kau bertunangan dengan perempuan pilihan kakak mu” tukas ku.
“Jujur saya tidak jadi bertunangan dengan dia. Ternyata ia membohongi kluarga ku” jawab dedy.

Aku hanya melongo tapi hati saya semakin dag dig dug mendengar penjelasannya. Aku masih resah dengan semua ini. Pertanda apa lagi ini? Tiba-tiba kak vina mendekati ku dan menggenggam tangan ku

“Dek tiara, kak vina mintaa maaf banget sudah memisahkan kalian. Tolong dek terima cinta dedy kembali” ucap kak vina.
“Aku tidak pernah melupakan dedy kak. Aku juga masih sangat mencintai dedy. Entah mengapa hati ini selalu memanggilnya. Tapi saya sadar kak saya hanya cewek miskin. Beda dengan keluarga kakak yang kaya dan terhormat” kata ku.
“Kakak minta maaf dek, kakak sadar bahwa keputusan kakak salah. Kaprikornus kakak harap kau mampu mendapatkan dedy kembali” ucap kak vina.
“Iya kak” jawab ku singkat.

Dedy eksklusif memelukku dan berkata “makasih ya kau ialah wanita paling berharga di hidup ku.” Dan risikonya kita melangsungkan pertunangan.

Memang penyesalan selalu datang di kemudian hari dan jagan pernah menilai orang dengan fisiknya saja. Sesungguhnya hatilah yang perlu untuk di nilai.

The End

Profil Penulis:
Nama ; Miftah Hardianti Rohmatika
no hp : 081934700886
alamat : dsn.semalang ds.sumbersari kec srono kab,banyuwangi.jawa timur
Alamat FB : Miftha Hardianty Rohmatika
status : mahasiswa
Previous
Next Post »