Cerita Inspiratif Nasehat Bijak Seorang Ayah

cerita inspiratif ayah yang bijak

Cerita Inspiratif - Hai sahabat Kbl, disaat ada banyak yang mengalah dalam hidup ini tak jarang ada mereka yang tetap sabar dalam berjuang dan menjalani hidup. Karena mereka yakin takkan ada kehidupan yang sia-sia.

Pada postingan kali ini kami akan menyajikan sebuah pelajaran hidup yang kelihatannya sepele namun begitu dalam makna dan dampaknya. Inilah pelajaran hidup yang datang dari nasehat seorang ayah yang bijak dalam memaknai kesulitan menjadi fasilitas dan keputusasaan menjadi usaha tanpa henti.




Seorang Anak Mengeluh Kepada Ayahnya

Suatu hari, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang bekerja “Oh Ayah, ayah” kata sang anak.

Ada apa? tanya sang ayah

Sang ayah kemudian duduk disamping anaknya dan berkata, ayo ceritakan nak, ayah akan mendengarkan.

“aku lelah, sangat lelah … saya lelah alasannya ialah saya mencar ilmu mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku mampu dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! saya lelah. sangat lelah

saya lelah alasannya ialah saya harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, saya ingin kita punya pembantu saja! … saya lelah, sangat lelah …

saya lelah alasannya ialah saya harus menabung, sedang temanku mampu terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

saya lelah,  karena saya harus menjaga sikapku untuk menghormati sahabat teman ku, sedang sahabat temanku seenaknya saja bersikap kepada ku

saya lelah, sangat lelah alasannya ialah saya harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara hingga saya sakit hati…

saya lelah ayah, menahan diri menyerupai ini…aku ingin menyerupai mereka…mereka terlihat senang, saya ingin bersikap menyerupai mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…




Nasehat Bijak Sang Ayah

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek dan berbatu, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang.

Lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? saya tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka alasannya ialah tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah alasannya ialah ada banyak ilalang. Aku benci jalan ini ayah. Sang ayah hanya diam.

Akhirnya mereka hingga pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, hawanya begitu sejuk, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang sangat rindang.

“Wwaaaah… daerah apa ini ayah? saya suka! saya suka daerah ini!”. Sang ayah hanya membisu dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal daerah ini begitu indah?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu alasannya ialah orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak mampu bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, kesudahannya kau mengerti”
” Mengerti apa? saya tidak mengerti”

Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan semoga kita mendapat kemenangan, menyerupai jalan yang tadi.

Bukankah kau harus sabar ketika ada duri melukai kakimu, kau harus sabar ketika lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar ketika dikelilingi serangga. Dan kesudahannya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh alasannya ialah itu bersabarlah anakku

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

Ayah tau, oleh alasannya ialah itu ada ayah yang menggenggam tanganmu semoga kau tetap kuat. Begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu semoga ketika kau jatuh, kami mampu mengangkatmu.

Tapi ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya mampu mengangkatmu ketika kau jatuh, suatu ketika nanti, kau harus mampu bangun sendiri, maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri. Seorang cowok beragama yang kuat, yang tetap sabar dan sabar maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan ketika yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang, maka kau tau kesudahannya kan?”

Ya ayah, saya tau. Aku akan dapat surga yang bagus yang lebih bagus dari telaga ini. Sekarang saya mengerti. Terima kasih ayah ,aku akan tetap TEGAR ketika yang lain TERLEMPAR.

Ayah sangat menyayangimu anakku. Jika kelak kau menjadi seorang pemimpin rumah tangga dan seorang ayah, maka jadilah menyerupai air yang ada di telaga ini. Begitu bagus dan bersih. Ia menjadi sumber kekuatan dan kehidupan bagi apapun yang ada disekitarnya. Air inilah yang menyebabkan bunga itu tampak begitu cantik dan begitu banyak pohon rindang disini. Jadilah kau kelak menyerupai itu. "MENJADI SUMBER KEHIDUPAN BAGI KELUARGAMU"




Demikianlah sahabat kbl kisah yang begitu menyentuh hati dari seorang ayah yang begitu peduli dan sayang kepada anaknya. Semoga kisah diatas mampu memperlihatkan motivasi bagi nurani kita untuk menjadi orang yang bermakna dan berarti bagi siapapun.

Akhir kata dari kami, sebuah kata bijak yang dikutip dari Hellen Keller :

Ketahuilah, hal-hal terindah di dunia ini terkadang tak mampu terlihat dalam pandangan atau teraba dengan sentuhan; mereka hanya mampu terasakan dengan hati.
Previous
Next Post »