Pembelajaran Pendekatan Saintifik Berdasarkan Permendikbud

Metode pembelajaran pendekatan saintifik berdasarkan peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan yaitu pembahasan utama bahan pelajaran psikologi yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Pendekatan Saintifik didalam berguru pendidikan psikologi yang akan diuraikan yakni sebagai berikut :

1. Pengertian pendekatan saintifik.
2. #7 kriteria pendekatan saintifik.
3. #5 pengalaman berguru menggunakan pendekatan saintifik.

Pengertian pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang terdapat pada kurikulum 2013 yang menekankan atau berfokus pada dimensi pedagogik modern pada metodenya pembelajaranya.
Metode Pembelajaran Pendekatan Saintifik Berdasarkan Permendikbud

Adapun proses kegiatan pembelajaran berdasarkan metode pendekatan saintifik akan menyentuh pada tiga ranah, yaitu antara lain ibarat berikut :

1. Sikap.
2. Pengetahuan.
3. Keterampilan.

Sehingga dengan demikian, proses pembelajaran dengan model tersebut dibutuhkan bisa menciptakan prestasi berguru dan melahirkan bibit penerima didik yang bersifat kreatif, inovatif, produktif serta afektif dengan melewati penguatan sikap, penguatan keterampilan dan penguatan pengetahuan yang terintegrasi.
Baca juga : Pengertian Belajar Dan Pembelajaran

#7 kriteria pendekatan saintifik

Dibawah ini yaitu terdapat tujuh kriteria yang ada didalam pendekatan saintifik berdasarkan peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan (Permendikbud) tahun 2013, yakni yang berbunyi antara lain sebagai berikut :

1. Substansi atau bahan pelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau kebijaksanaan sehat tertentu, bukan sebatas kira- kira, khayalan, legenda atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi antara guru dengan siswa terbebas dari pemikiran subjektif atau kebijaksanaan sehat yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa untuk berpikir secara kritis, analitis dan sempurna dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan persoalan dan mengaplikasikan substansi atau bahan pelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi penerima didik bisa berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau bahan pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi penerima didik untuk bisa memahami, menerapkan dan menyebarkan teladan berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau bahan pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggung- jawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.
Baca ini : Pengertian Tujuan Pembelajaran Menurut Ahli

#5 pengalaman berguru menggunakan pendekatan saintifik

Pada lampiran yang tertera pada peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 81A tahun 2013 wacana Implementasi Kurikulum 2013, proses pembelajaran yang menggunakan model atau metode pendekatan saintifik, terdiri dari lima pengalaman berguru pokok yaitu yang berbunyi antara lain sebagai berikut :

1. Mengamati tahap
Mengamati lebih mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Tahap mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

Proses kegiatan mengamati dalam pembelajaran diawali oleh guru dengan membuka secara luas dan bervariasi kepada siswa untuk melaksanakan pengamatan melalui kegiatan ibarat :

a. Melihat.
b. Menyimak.
c. Mendengar.
d. Membaca.

2. Menanya
Kegiatan menanya dalam kegiatan pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan wacana info yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk menerima info pemanis wacana apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual hingga ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).

Adapun kompetensi yang dibutuhkan dalam kegiatan ini yaitu menyebarkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau didengar.

3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan info merupakan tindak lanjut dari kegiatan menanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan info dari banyak sekali sumber melalui banyak sekali cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melaksanakan eksperimen.

Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumlah informasi. Aktivitas mengumpulkan info dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek atau kejadian, kegiatan wawancara dengan nara sumber dan lain sebagainya.

4. Mengasosiasi (menalar)
Kegiatan mengasosiasi, mengolah info dan atau menalar dalam kegiatan pembelajaran yaitu memproses info yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.

Pengolahan info yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman hingga kepada pengolahan info yang bersifat mencari solusi dari banyak sekali sumber yang memiliki pendapat yang berbeda hingga kepada yang bertentangan.

Kegiatan ini dilakukan guna menemukan keterkaitan (relevansi) satu info dengan informasi-informasi yang lainya, menemukan teladan dari keterkaitan info tersebut.

5. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik, guru dibutuhkan dapat memberi kesempatan kepada penerima didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola.

Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai prestasi berguru penerima didik atau kelompok penerima didik tersebut. Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu memberikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.

Demikian pembahasan mengenai metode pembelajaran pendekatan saintifik berdasarkan permendikbud.

Referensi
Peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan No. 81A tahun 2013 wacana Implementasi Kurikulum 2013.
Previous
Next Post »