My Dreams Come True Karya Dwi Agnes Setianingrum

MY DREAMS COME TRUE
Karya Dwi Agnes Setianingrum

Mentari pagi mulai menyambut Nessa dengan naungan melodi yang membuat ia memiliki semangat membara. Nessa gadis cantik dan manis dimana raut wajahnya selalu bersinar dan merona. Keceriaannya membuat teman-temannya senang berada didekatanya. Nessa tidak pernah menampakkan kesedihan, kemarahan, dia selalu tersenyum bagaikan pelangi yang indah. Nessa yang berilmu dalam pelajaran disekolah, rajin dan tekun membuat para guru dan teman-temannya kagum.        

“Nessa.. Ness?? Hari ini ada peran nggak?? Kemarin saya kan nggak masuk. Kemarin saya sakit...” 
“Fika.. Ohh biasa peran Kimia fik..”
“Ness.. saya belum ngerjain nih. Gimana? Ehm.. Kamu udah ngerjain??”
“Fika.. udah nih tapi ya gitu” sambil menunjukkan dan menunjukkan materi pelajaran yang nanti akan dibahas.

Keheningan mulai terasa di ruang kimia ketika Bu Queen datang, Tik tik tik bunyi sepatu hak tingginya berbunyi keras sekali sampai-sampai jantung ikut berdebar debar.

“Pagi semua.. Apa kabar anak-anak??” tanya Bu Queen tegas.
“Baik Bu.” Seru murid-murid.
“Ok. Buka halaman 51 kita bahas peran yang kemarin.”

Tong tong tong Lonceng bel berbunyi nyaring. Waktu istirahat tlah tiba, Keisan membuka tasnya ketika teman-teman pergi ke Kantin. Ia mengambil bingkisan yang dibungkus dengan plastik warna pink dengan gambar hello kitty. Nessa biasa sedang membaca buku dengan duduk manis.

“Nessa.. Nessa ini buat kamu. Semoga kau senang dengan apa yang telah saya berikan ini.” Sebenarnya Keisan tidak berani menunjukkan ini langsung, tapi ia coba untuk memberanikan diri.
“Keii... itu apa?? Dan untuk apa??” Nessa merasa kebingungan.
“Ini kado buat kau Nessa. Selamat Ulang Tahun ya.. Nessa, Semoga kau sehat selalu dan tetap menjadi Nessa yang baik hati.”
“Terima Kasih Keii. Ternyata kau ingat ulang tahunku. Keii ehmm.. soal tadi malam, Maaf saya memutuskan relasi kita,, tapi bukan berarti,, kita tidak saling mengenal kan Keii??” Nessa mendapatkan bingkisan dari Keisan dengan senang hati.
“Iya Nessa. Aku juga minta maaf,, selama ini mungkin saya telah mengganggu konsentrasi belajarmu di sekolah. Aku tau kau punya impian dan saya pun punya impian. Aku yakin Kamu Bisa menggapai semua yang kau inginkan Ness..” Keisan rupanya berpura-pura senang dengan keputusan Nessa tadi malam, yang memutuskan relasi mereka berdua yang telah mereka jalin selama 2 tahun lamanya di SMA.
“Kei.. Terima Kasih. Tetap Semangatt Keii.” Raut wajah Nessa berubah jadi tak berdaya ia merasa bersalah dan merasa telah menyakiti perasaan Keisan.
“Iya.. Ness Pasti.” Sebenarnya Keisan pun merasa duka dengan keputusan Nessa, tapi ia mencoba untuk tetap tegar dan tersenyum.

***

Hari berganti hari, Bulan berganti bulan Kini tiba ketika yang dinanti penantian kelulusan untuk tingkat SMA. Betapa senangnya hati Nessa dan teman-temannya. Mereka lulus semua dengan hasil yang memuaskan.

“Perjuangan kita selama ini terbayar sudah teman-teman.” Raut wajah sumringah Susi terpancarkan.
“Sus.. belum.. impian kita belum tercapai. Masih panjang. Ini ialah satu titik awal usaha kita tuk meraih masa depan yang menjamin dan Cerah tentunya.” Karina menggenggam tangan Susi.
“Iya Karina benar Sus.” Nessa merangkul mereka berdua dengan senyum gembira.

***

“Alhamdulillah Mah. Sekarang Nessa Bisa masuk Perguruan Tinggi yang Nessa inginkan dengan jurusan yang Nessa sukai.” Nessa menatap Mamah dengan senyum kolam mutiara bersinar cerah .
“Nessa.. ingat kata Mamah.. Kamu disini buat berguru tuk mengejar cita-citamu...”

***

Setiap malam di kos-kossan Nessa selalu merenung dan membaca buku yang diberikan oleh Keisan. Dia melihat foto mereka berdua yang telah di edit oleh Keisan. Tidak banyak yang tau jikalau ketika SMA dulu mereka pernah menjalin hubungan. Mereka sering menghabiskan waktu bersama tetapi hanya melalui media umum saja. Mereka sering bertukar kabar. Mereka saling memberi semangat satu sama lain.

“Ness.. kau kenapa? Setiap malam selalu membaca buku itu? Isinya apa sih?”
“Karina... saya yang salah dulu..” Mata Nessa mulai berbinar binar menetes air mata.
“Maksudnya gimana Ness? Cerita dong sama aku.” Memegang bahu Nessa dengan rasa ingin taunya.
“Karina.. kau ingat Keisan?? Dia orang yang baik,, tapi saya yang memutuskan relasi dengannya. Aku yang mengawali dan saya yang mengakhirinya. Dia berjanji akan menungguku 10 tahun lagi hingga dia mencapai impiannya menjadi seorang Dokter. Dia memberi saya semangat ketika saya terpuruk dalam kerikil-kerikil tajam. Dia yang memberi buku ini. Dulu saya mengatakan bila saya itu ingin sekali menjadi Entrerpreneurs di bidang kuliner, saya ingin sekali menjadi pemilik Restoran Cup Cake dengan aneka kue, Roti, Donut..”
“Nessa.. tapi sekarang kau tau Keisan dimana?”
“Aku sama sekali tidak tau,, semenjak kelulusan itu saya tidak pernah kontak lagi. Aku merasa bersalah..”
“Jangan bersedih Ness.. Dia sudah berjanji.. sekarang kau harus berjuang tuk meraih impianmu menjadi seorang Dosen Biologi... Semangatt NESSA”

***

My Dreams Come True Karya Dwi Agnes Setianingrum

Setiap satu balan sekali pulang dari kampus, Nessa selalu pergi ke Supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk membuat aneka kudapan manis dan tentunya cup cake. Buku panduan yang diberi oleh Keisan selalu dibawa Nessa, dimana dalam buku  tersebut banyak cara untuk menjadi Entrepreneurs sejati di bidang kuliner.

“Ehm... Karina,, Coklat sama Strowberry, terus Tepung terigunya jangan lupa ya, itu di rak sebelah barat. Aku mau ambil telur sama margarin.” Ungkap Nessa dengan halus.
“Iyah... Ness.. oh iya krim butter rasa kacang perlu tidak??” tanya Karina.
“Boleh.”

***

Dreams, serasa kini telah Nessa miliki, alasannya ialah bulan depan ia akan menjadi sarjana. Skripsi yang telah ia buat dengan keringatnya sendiri itu telah berhasil dan diterima Dosen. Berbunga-bunga sangat hati Nessa. Dilain sisi mamah telah menyewakan sebuah ruko yang cukup luas untuk menjual Cup Cake buatan Nessa.

Raja Siang mulai menyapa setelah 2 ahad penobatan sarjana. Mamah dengan senyum bahagia memanggil nama Nessa.

“Nessa Ness.. ini,, Selamat Kamu sekarang sudah diterima bekerja menjadi Asisten Dosen di Universitas yang kau inginkan. Selamat Sayang.” Mamah Memeluk Nessa erat.
“Mah.. Mamah terima kasih ini semua berkat mamah.” Nessa Memeluk mamah dengan gembira.

***

Usaha yang dijalankan Nessa kini kian maju saja, hingga sampai peminat Cup Cakenya hingga ke Mancanegara. Malaysia dan Singapura sering meminta Nessa untuk mengirimkan Cup Cakenya. Sekarang Nessa memiliki banyak mitra. Betapa bahagianya ia sekarang bukan sebagai Asisten Dosen lagi melainkan seorang Dosen Biologi.

Banyak orang beranggapan bahwa Nessa telah menjadi orang yang berhasil. Tapi tidak.. Hati Nessa masih merasa ada yang kurang. 10 tahun sudah lamanya ia tidak penah bertatap muka dengan Keisan.. Wajahnya pun ia hanya mampu melihat di foto. Rasa bersalahnya itu, yang membuatnya tak mampu memaafkan dirinya sendiri. Keisan ialah orang yang baik hati, ia tak pernah marah dan tidak pernah berbuat tindakan yang aneh-aneh. Nessa terdiam sambil menyetir kendaraan beroda empat putihnya yang terlihat masih gress. Dalam benaknya ia terngiang-ngiang komitmen akan setelah 10 tahun lagi itu.. Tiba-tiba ia melihat keramaian orang di pinggir pohon besar, Rasa ingin tahunya membuat ia turun dari mobil, ia eksklusif melihat itu. Ternyata ada korban langgar lari, lalu ia eksklusif meminta orang-orang untuk membawanya kedalam mobil, Nessa bergegas menuju Rumah Sakit terdekat.

***

“Bagaimana sus, kondisi korban langgar lari itu?” Tanya Nessa dengan raut wajah sedih.
“Syukurlah,, Nona segera membawanya kesini, Luka di kepalanya itu tidak parah hanya saja tulang tangan sebelah kirinya patah. Untuk mengecek kondisi korban lebih jauh, Nona mampu tanyakan kepada Dokter, ia ada di Ruang B. Nona mampu tanyakan mengenai resep obat dan lainnya.”
“Iya Sus, tapi saya bukan keluarga korban. Saya hanya menolong saja,, Tapi... setuju sus, untuk sementara saya akan menanggung semua dari biaya obat, rawat inap, dan lainnya. Terima Kasih Sus.”
“Iya, sama-sama Nona.”

Tok tok tok.. Nessa mengetuk pintu dengan halus. 

“Maaf Dok,, mengganggu, saya ingin meminta resep.” Seru Nessa.
“Oh.. iya Silahkan Masuk. Pintu tidak dikunci.” Jawab Dokter dengan bunyi Nyaring.

Betapa terkejutnya Nessa melihat sesosok lelaki yang memakai baju putih dengan stetoskop di lehernya, Melihat wajahnya serasa jiwanya terguncang, ia merasa ini ialah sesuatu yang mustahil, Raganya tak dapat bergerak, Ingin rasanya Nessa menepuk pipinya sendiri supaya dapat percaya bahwa ini ialah sebuah realita, ia tak menyangka bila itu ialah Keisan Cinta pertamanya yang dulu ia putuskan alasannya ialah ingin lebih fokus pada impiannya. Rasa bersalah pada diri Nessa membuat dirinya kaku berada di depan Keisan. Keisan pun tergagap-gagap dalam mengucapkan kata demi kata.

“Silahkan duduk.. Ada apa.. Nes..Nessa?? Bagaimana Kabarmu?? Siapa yang sakit?? Sekarang engkau terlihat cantik sekali sama menyerupai yang dulu. Tak ada yang berubah satupun dari caramu biacara, bersikap dan... menatap.” Seru Keisan dengan rasa tak percaya.
“Aku...... Oh korban langgar lari itu,, Bagaimana keadaannya?? Aku tidak sengaja melihat kerumunan orang, ternyata ada korban kecelakaan, lalu saya membawanya kesini. Apakah patah tulang pada tangannya mampu disembuhkan?? Ehmm untuk obatnya.. saya mau minta resepnya Keii...,, maksud saya Dok.” Nessa pun terpatah-patah ketika menjawab pertanyaan Keisan.
“Kau belum jawab pertanyaanku. Bagaimana Kabarmu Ness??? Baik-baik saja kan??”
“Baik.. Baikkk Akuu Baikk sekali Kei..” Tertunduk sedih.
“Aku minta maaf Nessa... saya tak memberi kabar... kepadamu. Semenjak engkau memutuskan relasi kita,, aku....”
“Aku yang seharusnya meminta maaf Keii..” Nessa memutus perkataan Keisan.
“Aku senang mampu berjumpa denganmu lagi Ness.. dan Aku sekarang sudah menjadi seorang Dokter. Aku ingat sekali akan pesanmu *Tetap Semangat* dalam meraih mimpi. Aku juga sekarang telah memiliki 5 Showroom mobil, dan sebuah Rumah makan. Nessa... Apa sekarang kamu.. Sudah menikah??” Tanya Keisan dengan rasa ingin taunya.
“Syukurlah,, Keii.. Semua mimpimu telah terwujud. Aku sangat senang mendengarnya. Akuu.. sekarang sudah menjadi Dosen Biologi, saya punya usaha Cup Cake saya menjual aneka kue, berkat buku yang engkau berikan saya mampu menjadi pengusaha di bidang masakan sejati. Ehmm.... hingga ketika ini saya masih sendiri.. meski umur berkata sudah saatnya untuk berumah tangga.. Tapii saya hanya ingin menagih komitmen 10 tahun itu.. ? ? Berharap laki-laki itu menepati janjinya itu..” Mata Nessa berbinar-binar dengan senyumnya yang menawan.
“Nessa....?? Maaf Nessa....”
“Maaf untuk apa? Aku yang seharusnya meminta maaf... Keii saya tau kau sekarang sudah menjadi seorang yang mapan.. pasti banyak perempuan yang mengejarmu dan ingin menjadi pendangpingmu. Aku tau kau pasti sudah punya pasangan. Jadi...” Nessa berpura-pura tidak menampakkan kesedihannya ia hanya tersenyum dengan mencoba menahan tangisnya.
“Nessa... maaf Ness... Kamu salah.. Aku pun menunggu Perempuan Cantik kedua setelah Ibuku untuk kujadikan permaisuriku tuk selamanya,, yang telah memberi semangat untukku, memberi pengajaran akan arti pantang mengalah dan tidak putus asa dalam menggapai impian. Aku percaya dan saya akan menepati komitmen 10 tahun itu..,, Dan.. Resep untuk korban langgar lari itu ini... Tenang.. patah tulang ditangannya akan segera sembuh dan kondisinya akan cepat membaik tidak menyerupai patah hatiku ketika engkau Nessa,, memutuskan relasi kita..” Keisan mencoba menarik hati Nessa.
“Keii... Kamu.. membuatku menangis sekaligus tertawa... Aku pun merasa menyesal Keii,, dengan keputusanku yang dulu.. Keii.. Aku bahagia sekali mendengarnya.. ternyata perasaan di hatimu masih ada untukku. Heyy mana resepnya sini.. ? Syukurlah bila korban mampu cepat sembuh.. hatimu juga akan segera sembuh Keii..” Nessa merasa bahagia.

***

Bunga bunga Cinta Bermekaran ketika Nessa dan Keisan melangsungkan pernikahan. Akhirnya setelah penantian 10 tahun itu kini Nessa dan Keisan hidup bahagia. Meraka berdua kini telah mencicipi kebersamaan kembali. Love and Dreams kini telah Nessa dapatkan bersama Keisan. Betapa berbunga bunga hati Nessa, Ia dapat berdampingan dengan seorang laki-laki yang baik hati dan bertanggung jawab.

***END***

Profil Penulis:
Assalamu’alaikum wr. wb.
Namaku ialah Dwi Agnes Setianingrum, biasa dipanggil Agnes. Sekarang saya sedang menuntut ilmu di SMA Negeri 1 Pejagoan, yang letaknya ada di Kota Kebumen Beriman. Sebentar lagi saya akan lulus dari sekolah tercintaku ini, makanya saya membuat novel ini untuk keluarga besar 12 IPA 1, yang telah menjadi keluarga besarku ke-2. Menulis ialah salah satu hobiku, entah mengapa ketika menulis saya memiliki kenyamanan tersendiri disini. Berawal dari membaca novel dan menulis di Wattpad, ternyata mampu membuat karya sendiri. Berharap kedepannya akan dapat menghasilkan karya-karya yang lebih baik dan tentunya bermanfaat.
Terima kasih untuk kedua orang tuaku, guru-guruku, dan teman-temanku, ini untuk kalian atas pinjaman dan semangat yang kalian berikan.
Facebook        : Dwi Agnes Setianingrum
E-mail                : dagnes512@gmail.com
Instagram        : @dwiagnes_setianingrum
Wattpad        : @DwiAgnesSetianingrum

Previous
Next Post »