Pengertian, ciri-ciri, struktur, pola teks anekdot serta tujuan dan kaidah kebahasaan teks anekdot ialah pokok pembahasan materi pelajaran bahasa indonesia yang akan dijelaskan dengan lengkap dan detail pada materi belajar berikut ini. Adapun sub pembahasan mengenai Teks Anekdot didalam berguru bahasa indonesia yang akan diuraikan yakni sebagai berikut :
1. Pengertian teks anekdot.
2. Ciri-ciri teks anekdot.
3. Struktur teks anekdot.
4. Tujuan teks anekdot.
5. Kaidah kebahasaan teks anekdot.
6. Contoh teks anekdot.
Pengertian teks anekdot
Teks anekdot ialah suatu kisah dongeng atau dongeng karangan yang ditulis secara singkat, tidak panjang dan lucu dengan berdasarkan pada pengalaman hidup dari seseorang yang dapat terdiri dari aneka macam macam topik antara lain menyerupai :
1. Topik pendidikan.
2. Topik politik.
3. Topik hukum.
4. Topik sindiran.
5. Topik kritikan.
Didalam isi teks anekdot, tidak hanya memuat kisah-kisah humor saja, akan tetapi didalamnya juga berisikan hal hal menyerupai pesan moral, amanat bahkan ungkapan mengenai sesuatu yang sifatnya umum dan benar.
Ciri-ciri teks anekdot
Berikut ini ialah #7 ciri-ciri teks anekdot yang dapat membedakan dengan teks lainnya yakni antara lain sebagai berikut :
1. Teks anekdot sifatnya lelucon, lucu-lucuan dan humor.
2. Teks anekdot sifatnya menyindir.
3. Teks anekdot sifatnya menggelitik/ membuat pembaca tertawa serta terhibur.
4. Teks anekdot dapat membidik orang yang memiliki kedudukan penting.
5. Teks anekdot mempunyai tujuan tertentu/ tujuan yang telah ditetapkan/disasar.
6. Teks anekdot hampir memiliki kemiripan dengan dongeng dongeng dalam penyajiannya.
7. Teks anekdot sering menghubungkan antara huruf hewan dengan huruf insan yang secara umum serta kebenarannya (realistis).
Baca juga : Pengertian, Struktur, Jenis Cerita Ulang
Struktur teks anekdot
Didalam teks anekdot terdapat struktur yang membangun teks tersebut. Adapun #7 struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi , event, krisis, reaksi, koda dan re-orientasi. Berikut penjelasan lengkap mengenai #7 struktur teks anekdot.
1. Abstraksi
Abstraksi ialah gambaran awal mengenai isi dari sebuah teks anekdot yang biasanya terletak di bab awal paragraf teks.
2. Event
Event ialah rangkaian-rangkaian peristiwa atau kejadian yang terjadi didalam teks anekdot.
3. Koda
Koda ialah muncul dan terjadinya perubahan pada tokoh didalam teks anekdot.
4. Krisis
Krisis ialah muncul dan terjadinya permasalahan didalam teks anekdot.
5. Orientasi
Orientasi ialah latar belakang terjadinya suatu kejadian atau peristiwa (awal mula kejadian) didalam teks anekdot.
6. Reaksi
Reaksi ialah langkah-langkah tahap penyelesaian mengenai permasalahan yang muncul pada bab krisis didalam teks anekdot.
7. Re-Orientasi
Re-Orientasi ialah tahap simpulan dari teks anekdot yang mana bab ini juga sebagai penutup teks didalam teks anekdot.
Tujuan teks anekdot
Pada teks anekdot pastinya memiliki tujuan-tujuan yang disasar oleh penulis untuk pembaca. Tujuan tersebut ialah yang melatar belakangi pengarang dalam membuat dan menulis teks anekdot. Berikut ini ialah #3 tujuan teks anekdot yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Teks anekdot bertujuan untuk membangkitkan dan membangun tawa untuk para pembaca.
2. Teks anekdot bertujuan sebagai sarana penghibur bagi pembacanya.
3. Teks anekdot bertujuan sebagai sarana pengkritik.
Baca juga : Pengertian, Struktur Dan Contoh Teks Ulasan
Kaidah kebahasaan teks anekdot
Berikut ini ialah kaidah kebahasaan dari teks anekdot yang dapat membedakan dengan teks lainnya dan ini menjadi ciri khas sendiri didalam teks nya. Adapun #5 kaidah kebahasaan teks anekdot ialah antara lain yakni sebagai berikut :
1. Teks anekdot memakai kata penghubung.
2. Teks anekdot memakai kata keterangan waktu lampau.
3. Teks anekdot biasanya sering memakai kata kerja.
4. Urutan peristiwa didalam teks anekdot berdasarkan waktu.
5. Teks anekdot memakai jenis pertanyaan retorik (retorik ialah suatu kalimat pertanyaan yang tidak mengharuskan pertanyaan tersebut untuk dijawab.
Contoh teks anekdot
Dibawah ini ialah contoh-contoh teks anekdot yang dapat kalian simak sebagai berikut :
Belajar
Seorang ayah mulai khawatir dengan anaknya yang lebih banyak menghabiskan waktunya bermain games daripada belajar. Dengan aneka macam cara, si ayah berusaha untuk menumbuhkan kembali semangat berguru anaknya. Suatu hari ia berkata,
“Tahu nggak, dulu waktu bapak seusiamu, belajarnya akrab kompor alasannya lampunya tidak terang. Begitu juga Presiden Soekarno, waktu seusiamu jikalau berguru atau membaca buku hingga berjam-jam. Padahal lampunya cuma lampu minyak.”
“Tapi pak, Soekarno waktu seusia bapak sudah jadi presiden Republik Indonesia,” komentar si anak.
Ratu dan Tuan Putri
Seorang pramugari minta para penumpangnya untuk menegakkan sandaran kursi, menutup kembali meja makan dan mengenakan sabuk pengaman alasannya pesawat sebentar lagi akan mendarat. Seorang perempuan yang duduk di akrab jendela sama sekali tidak mengindahkan seruan pramugari tersebut. Sekali lagi pramugari mencoba membujuknya,
“Tolong ya meja makannya dilipat dan sandaran kursinya ditegakkan.”
“Saya ini Tuan Putri dan tidak sembarang orang mampu menyuruh saya,” jawab perempuan tersebut dengan ketus. Mendengar tanggapan itu, si pramugari dengan tegas berkata,
“Oh, begitu. Saya ini Ratu, jadi kedudukan aku lebih tinggi darimu. Ayo lipat mejanya dan tegakkan kursinya…”
Tukang Roti
Pada suatu hari ada tukang roti lewat, terus teman ane coki manggil, kemudian tukang roti itu pun nyamperin kita yang lagi duduk-duduk kalem di teras rumah.
Coki : Apa aja roti yang ada, bang ?
Tukang Roti : Ada macam-macam, dek.
Coki : Yang ini roti rasa apa bang ?
Tukang Roti : Yang ini sirsak.
Coki : Kalo yang ini ?
Tukang Roti : Ini sih cempedak dek.
Coki : Terus kalo yang ini roti rasa apa bang ?
Tukang Roti : Hmm kalo yang ini rasa durian dek.
Coki : Lah terus, rotinya yang mana bang ? Dari tadi kayaknya nyebutin buah-buahan melulu, emangnya abang ni jual buah apa roti ? Kalo begini, ane gak jadi beli dah.
Tukang Roti : Seketika itu tukang roti pun kabur.
Demikian pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, pola teks anekdot serta struktur, tujuan dan kaidah kebahasaan teks anekdot.