Tunggu Karya Juliani

TUNGGU
Karya Juliani

“Tunggu ayah nak!!”

Ucapan ayahnya masih terngiang ditelinga Diana.2 tahun silam,dimana ayahnya pergi untuk mencari ibunya yang hilang ketika pulang dari kerja.Itulah yang menjadi alasannya kenapa ia duduk di beranda malam ini.

“Sudah dua tahun ayah,Diana terus menunggu ayah pulang bersama ibu.”Gumamnya dalam hati.
“Ana,ini sudah sangat larut,masuklah.Ayahmu akan mengetuk pintu kalau ia datang nanti.”Tiba-tiba Aunti ada balik pintu,adik ayahnya yang selama ini manjaga Diana selama ayahnya hilang.
“Aku belum mengantuk Aunti.Aunti duluan saja,aku akan menyusul nanti.”Diana tak menghiraukan ucapan Auntinya.
“sudah 2 tahun Ana,berhentilah berharap.Polisi sudah memberi tahu,ayahmu hilang tanpa jejak.Sulit untuk menemukannya dengan keadaan menyerupai itu.”Aunti menghampiri Diana dan duduk disampingnya.
“Aunti mengulang perkataan yang sama setiap malam.Tapi saya pun akan memperlihatkan tanggapan yang sama,aku tak kan lelah.Ayah sudah berjanji padaku,dia akan datang bersama ibu.”
“Tapi kau sudah melihat hasilnya kan?,dua tahun menunggu tanpa kepastian.Aunti mohon berhentilah membuang waktumu.Umurmu masih muda dan  kau mempunyai masa depan yang harus diraih.Apa kau tidak ingin mengejar cita-citamu jadi chef  terkenal.”Aunti tetap memberi nasihat.

Diana membisu sejenak.Merenungkan perkataan Auntinya.Aunti berdiri dan menghela nafas panjang.

“Pikirkan baik-baik perkataanku  ini Ana. ayahmu melaksanakan hal yang sama dengan mu dulu.  Menanti ibumu yang hilang tanpa jejak,dan kau mampu lihat hasilnya sekarang.Ia memang mampu menemukan ibumu.Tapi apa yang dapat ia lakukan setelah bertemu?,tidak ada sama sekali.Karena karam dalam kesibukan mencari dan menunggu ibumu,ia hingga lupa sekolah dan karenanya jadi bodoh.Dan kau lihat,apa beliau mendapat pekerjaan,?tidaka kan.Dia hanyaterobsesi dengan cintanya yang ndeso itu,tanpa peduli pada kerugian yang diakibatkan oleh cintanya.Sampai-sampai setelah menikah ibumulah yang harus bekerja banting tulang setiap hari.Apakah menurutmu itu baik.?”

Diana masih diam.

“Jika kau menganggap saya menjelek-jelekkan ayahmu.Kau salah.Memang itulah yang terjadi.Apa kau tidak pernah memikirkan keadaaan  ibumu yang setiap malam pulang dengan rasa lelah,sedang ayahmu asyik menonton televisi dirumah.Bukankah itu tanggung jawab yang terbalik?.”

Diana mulai terisak mendengar cemoohan Auntin ihwal ayahnya.

“Camkan baik-baik perkataan ku .Kau sudah  cukup remaja untuk  mengerti kata-kata ku ini.Ibumu bersama-sama tidak menghilang melainkan pergi keluar negri untuk berguru alasannya ialah dusuruh orang tuanya.Ia sengaja tak memberi tahu ayahmu alasannya ialah orang tuanya juga melarangnya.Karna orang tuanya tahu ayahmu itu pemalas,bodoh dan tak dapat diandalkan.Dan setelah selesai belajar,ibumu kembali pulang dan ayahmu dapat segera menemukannya.Dugaan orang renta ibumu itu sangat benar.Ayahmu ndeso dan pengangguran jadi tak akan mungkin menikah dengan ibumu.Ayahmu tau akan hal itu.Karena cintanya yang sudah teramat sangat menggebu jadi beliau membuat rencana kotor.Ia memperkosa ibumu.Dengan cara itu ia dapat dengan mulus menikahi ibumu yang sama sekali tak menginginkan ayahmu untuk jadi pendampingnya.Tapi apa boleh buat,ibumu sudah ternoda,kamu dapat berpikir siapa lagi yang mau dengan wanita yang sudah ternoda.Dan menyerupai inilah akhirnya, kau lahir,ibumu jadi kepala rumah tangga dan ayahmu enak-enakan dirumah.”Aunti berlalu meninggalkan Diana yang menangis sendiri.

Diana berpikir keras apakah yang dikatakan Auntinya ialah benar .Ia mencoba mencari bukti dengan melihat beberapa foto lama ijab kabul orang tuanya.

“Memang benar yang dikatakan aunti.Dalam photo ini ayah terlihat sangat bahagia. Sedang ibu,seperti sedih dan kecewa.Dan lihat,mata ibu bengkak.Seperti habis menangis.”Gumamnya dalam hati.
“Ternyata ayahku sangat jahat.Aku salah dengan menganggap beliau yang paling menyayangiku alasannya ialah beliau selau ada dirumah.Aku salah menganggap ibu tak pernah menyayangiku alasannya ialah beliau selalu sibuk kerja dan tak punya waktu denganku.Oh Yang Mahakuasa ,ternyata ibu sangat menderita selama ini.”Diana menangis sendiri dalam kamarnya sambil memeluk photo-photo  lama itu.Mulai ketika itulah ia sadar dan ingin merubah sikapnya biar tidak mengalami hal yang sama dengan ayahnya.Ia mulai bersekolah kembali,tapi ia sudah sangat jauh tertinggal.Sehingga ia harus mulai lagi dari awal yaitu kelas 1 SMU.Tapi ia bertekad tidak ada kata terlambat untuk berubah.Teman-teman sekelasnya dulu yang kini sudah kelas 3 banyak yang memperlihatkan support dan dukungan.Sehingga ia sangat mudah berdiri dan bersemangat.Ia beruntung memiliki sobat yang menyerupai itu.

***

“Aunti,sudah tujuh tahun berlalu.Tapi bintangnya tetap tidak bertambah.”Ucap Diana sambil terus menatap bintang  dari balkon rumahnya bersama Auntin.
“Benar,padahal kau sudah sangat berjuang tujuh tahun terakhir ini.Tapi yang kau dapatkan hanya ketenaran bukan ketenangan hati.”Ucap Aunti merangkul Diana sambil terus menatap langit.
“Tapi bukankah itu sudah lebih dari cukup, Aunti.Rumah mewah ini saya beli untuk Aunti dan saya merasa puas dengan itu.”Diana menatap Auntinya dengan perasaan yang sangat dalam.
“Ya saya tahu itu.”Mata Auntinya masih tidak mampu lepas  dari bintang di langit.
“Oh ya,aku ingin memberi tahu.Kalau akan akan ke India besok.”Diana mengalihkan pembicaraan.
“Tapi kau gres saja kembali,kenapa harus pergi lagi.”Aunti menyerupai tidak terima.
“Tenanglah Aunti,aku akan pergi hanya untuk 2 hari saja.Mereka mendesakku untuk datang merasakan kuliner mereka.”
“Tunda saja dahulu,apa kau sudah lupa bahwa lusa ialah hari ulang tahunku?.”
“Tentu saja saya ingat.Tidak mungkin saya lupa semua hal yang mengenai Aunti.”Diana mencoba menenangkan Aunti.
”Lalu bagaimana mampu kau pergi  saat saya sedang berulang tahun.”Aunti mulai murung.
“Begini saja Aunti,aku kan pergi hanya untuk 2 hari saja,sedang ulang tahun Aunti dua hari lagi.Bagaimana kalau saya datang ketika malamnya saja.Aku akad akan datang.”
“Benar kau akan datang.?”Aunti menyerupai masih tidak percaya.
“Iya  benar.Dan ngomong-ngomong Aunti mau kubawakan hadiah apa dari India?”
“Mmm...,aku mau photo yang kau ambil pertama kali diantara keramaian orang.”
“Aneh sekali.”Diana mengerutkan alisnya.
“Kalau begitu saya harus membawa kamera yang super terang  dong biar semua kelihatan.”Tambahnya lagi.
“Itu pilihan yang bagus.”Balas Aunti.

Akhirnya mereka kembali menatap bintang bersama-sama hingga larut malam.

***

Tunggu Karya Juliani

“Aku pergi dulu ya Aunti.”Ucap Diana seraya memeluk auntinya.
“Baiklah, hati-hati dijalan.”Pesan Auntinya
“Dema tolong jaga Aunti selama saya pergi.”Pesan Diana pada dema,sekretaris pribadinya sebelum karenanya masuk kemobil dan melaju  kearah bandara Soehatta.

1 jam kemudian....

“Aku sudah berada di India.Sekarang saya harus selfie di daerah keramaian untuk kutunjukkan pada Aunti nanti.”Gumamnya dalam hati.

Lama ia mencari,akhirnya ketemu juga.Tidak jauh dari hotelnya menginap terdapat pasar yang sangat ramai.

“Ini cocok untuk dijadikan daerah selfie.”Ia segera mengeluarkan handphone dan tongsis miliknya.Ia mengambil aneka macam gambar.Ia segera mencetaknya.Sebelum dicetak ia sempat melihat-lihat photo-photonya mungkin ada beberapa yang harus ia hapus dan tak usah dicetak.Namun  ada kejanggalan yang ia temui dalam satu  photo.Setelah ia perjelas ia menyerupai mengenali salah seorang dari sekian banyak orang yang ia potret.Namun ia  agak ragu-ragu.

***

3 ahad sudah lewat.namun sepertinya Diana tak menepati janjinya dengan baik.Aunti bahkan kecewa dibuatnya.Terlebih lagi alasannya ialah Diana tidak memperlihatkan kabar.

“Dema tolong hubungi Diana,ada dimana beliau sekarang.Akan kumarahi beliau kalau beliau pulang nanti.Dia sudah membuatku kecewa dan khawatir.Bilang padanya biar cepat pulang,aku rindu padanya.”Aunti tak henti-hentinya bicara.
“Baiklah,akan kuhubungi dia.”Sebagai sekretaris Dema hanya patuh saja.Ia segera mengambil gagang telepon.Namun belum sempat ia melakukannya telepon sudah berdering duluan.
“Halo,dengan siapa ini.”Dema memulai pembicaraan.
“Dema ini saya Diana,aku akan segera pulang.Pastikan aunti ada dirumah.Ada sesuatu yang akan kutunjukkan padanya.”Diana menyerupai tengah menangis dikejauhan sana.
“Memangnya ada apa Diana?,apa ada masalah?.”Dema mulai khawatir.
“Tidak ada.Pokoknya pastikan saja Aunti ada dirumah.Aku sekarang sedang dalam perjalanan pulang.”Desak Diana
“Ok.Baiklah.”Jawab Dema.Ia kembali meletakkan teleponnya.
“Apa yang Diana katakan?”Tanya Aunti.
“Dia hanya bilang beliau akan segera  datang  dan beliau ingin saya memastikan kalau Auntin ada dirumah.Katanya ada sesuatu yang ingin beliau tunjukkan pada Auntin.”

Tak beberapa lama kemudian diana datang dan  dengan dua orang absurd yang mengikutinya dari belakang. 

“selamat datang Diana.Aku akan mencubitmu karna kau datang terlambat dan mengingkari janjimu.”Auntin menyambut diana dengan pelukan hangat dan senyum yang mengembang sedang Diana tidak membalas pelukan itu dengan hangat juga.
“Kau kenapa sayang?. Dan siapa dua orang absurd ini.Kenapa kau membawa mereka.”Ucap Auntin melepaskan pelukannya.
“Mereka bukan orang absurd auntin.Mereka ialah orang yang selama ini saya rindukan.”Ucap Diana
“Maksudmu siapa,aku tidak mengerti.”Auntin terlihat bingung.

Bukannya memperlihatkan tanggapan Diana malah menangis.

“Tolong jangan menangis didepanku,katakan saja siapa mereka?”Auntin tidak sabar.Dengan terisak-isak Diana menjawab.
“Mereeka ada hiks...hiks...adalah ayah dan ibuku .”Ucap Diana pelan.
“Apa!!”auntin menutup mulutnya saking terkejut.
“Bukankah mereka sudah menghilang tanpa jejak sedikitpun.”Tambahnya lagi
“Aku pun menerka seperta itu.Tapi saya benar-benar menemukan mereka di India.”
“Bagaimana mampu mereka mampu hingga kesana.”Auntin masih tidak percaya.
“Aku pun tidak percaya ini,tapi inilah yang terjadi.Kau tahu Auntin kado yang kau pinta dariku dari India.”

Auntin mengangguk.

“Aku berhasil mendapat daerah keramaian untuk saya potret bersama diriku.Banyak foto yang kuambil.Dan ada salah satu foto yang janggal dari foto lainnya.Dan setelah kuteliti, saya melihat ayah ada diantara keramaian orang.Memang sangat sulit mengenalinya sekarang alasannya ialah ia memelihara kumis dan jambangnya.Tapi saya tahu kalau itu ayah.Aku kembali kepasar itu dan menanyakan kepada setiap orang apakah mereka mngenali ayah.Semua orang menjawab tidak kecuali seorang wanita yang tak lain ialah ibu.Aku tidak hafal dengan wajah ibu jadi saya tidak mengenalinya ketika itu.Tapi untunglah ia pribadi memberitahuku siapa dirinya dan akupun pribadi memeluknya.Dia membawaku kerumahnya.Disana saya dapat melihat,kondisi mereka sangat memprihatinkan.Rumah mereka tidak layak dikatakan  sebagai rumah melainkan gubuk reok.Aku dapat melihat ayah sedang tidur ditempat tidur yang terbuat dari bambu dan tidak beralaskan apa-apa.Kau tau Auntin,dia sangat lemah,tua,dan sakit.Aku tidak hingga hati meninggalkan mereka disana dalam kesengsaraan lagi.Jadi saya membawa mereka kesini untuk tinggal dengan kita.”Diana menjelaskan.
“Walau begitu kenapa kau harus membawa mereka kesini.Kau kan mampu memberi mereka uang yang banyak tanpa harus tinggal dengan mereka.”Auntin  menyanggah penjelasan Diana.
“Tapi mereka kan orang tuaku.Bukankah ini yang sepatutnya saya lakukan sebagai anak?”Diana memberi alasan.
“Apa saya sudah lupa dengan yang saya katakan dulu.Ayahmu ialah penyebab  semua penderitaanmu dan ibumu.”Auntin mulai marah.
“Tapi mereka sangat menderita Auntin.Aku tidak tega melihat ibu tersiksa lagi.Aku mampu saja hanya membawa ibu dan meninggalkan ayah.Tapi ayah akan sendiri dan tidak  akan ada yang merawatnya.Dan menurutku kesengsaraan yang sudah beliau timbulkan  sudah terbayar dengan penderitaannya ketika ini.”diana beralasan.
“Apapun alasannya saya tetap tidak suka kalau mereka ada disini.”Auntin marah.
“Kenapa auntin begitu marah kalau orang tuaku ada disini.Aku rasa rumah ini cukup besar untuk kita tinggali bersama.Lagipula ayah itu kan kakak Auntin juga.”Diana mencoba meyela semua  perkataan Auntin.
“Karena beliau takut nak.”Ibu Diana yang sedari tadi kini angkat bicara.
“Tapi takut apa bu,apa Auntin takut kasih sayangku akan terbagi.Itu tidak mungkin,kasih sayangku kepada Auntin sangat besar dan itu sudah dari dulu dan tidak akan pernah berubah.”
“Bukan itu yang beliau takutkan,Diana.”Kilah ibunya.
“Lalu apa?”Diana tampak bingung.
“Rupanya kau belum tahu dongeng yang sebenarnya,Diana.”Ucap ibunya.
“Cerita apa?aku benar-benar tidak mengerti.”Diana semakin resah dengan teka-teki ibunya.
“Kau tahu diana,separuh dari dongeng Auntinmu ialah benar.Ibu memang telah dinodai oleh ayahmu dan kami pribadi menikah.Kau pasti tahu kelanjutannya kan? ya benar saya hamil.Tapi kau tidak tahu anak yang kukandung itu meninggal sebelum saya melahirkannya.”Ibunya menjelaskan.
“Apa.”Diana sungguh terkejut.Yang diceritakan ibunya begitu berbeda dengan yang diceritakan oelh Auntin.
“Jika anak pertama ibu meninggal,jadi saya ialah anak kedua ibu?”Tanyanya .
“Ya benar.Kau ialah anak kedua ibu tapi bukan anak kedua ayahmu.”Jawab ibunya.
“Apa?aku semakin tidak mengerti.Tolong ceritakan secara detail ibu.”Pinta diana.
“Sudahlah Diana.Dia pasti mengarang dongeng bohong.Sekarang cepat beri mereka uang dan usir dari sini.”Auntin tiba-tiba memutus keingin tahuan Diana.
“Tidak auntin,hari ini saya harus tahu semuanya.Agar saya tak akan salah faham lagi.”Diana melerai Auntinnya.
“Berhentilah menutup-nutupi fakta Fera.sekarang anakku sudah remaja untuk tahu semua ini.Biar beliau tahu siapa kau sebenarnya.”Ucap ibunya Diana kepada Auntin.
“Dengarkan baik-baik nak,semua yang akan  aku ceritakan ini ialah benar adanya.Setelah ibu keguguran terjadi komplikasi dengan ayahmu yang menimbulkan ia tidak mampu membuahi sel telur.Bisa dibilang ia mandul.Dan otomatis ibu tidak akan mampu hamil lagi.Tapi dimalam itu kejadian yang sama terulang dengan yang dilakukan ayahmu dulu.Ada yang memperkosa ibu hingga ibu hamil dan melahirkanmu.Dan kau siapa pria bajingan itu.Dia ialah suaminya  Fera.Fera  lebih dulu menikah daripada ayahmu.Namun sayang,  Fera  mandul.sedang suaminya tidak.Dan dialah otak dari ini semua.Dia yang menyuruh Eko, suaminya untuk memperkosa ibu hingga hamil.Ibu ingat betul wajah Eko.Walaupun dalam kegelapan saya dapat mengenalinya alasannya ialah beliau memiliki derap kaki yang menyeret dan benjolan di punggung kakinya.Dan saya segera melapor kepolisi dan beliau ditangkap tapi tidak dengan Fera,Eko begitu menyayanginya sehingga tidak hingga hati membawa nama Fera kepengadilan.Setelah kau lahir dan tumbuh dewasa,Auntin bermaksud untuk mengambilmu dari kami.Dan rencananya malam itu lagi-lagi mulus.Ia tahu kalau ibu hilang pasti ayahmu akan mencari ibu hingga ketemu.Dan karenanya ibu dan ayahmu dibuang ke India tanpa perbekalan apapun.Selama 9 tahun kami hidup terasing di India,tidak mengenal siapapun.Untung ibu dulu pernah sekolah diluar negri jadi ibu mampu sedikit beradaptasi,tapi ayahmu sama sekali tidak bisa.Jika kau tahu dari awal  cerita ini Diana,kau pasti sudah meninggalkan  Auntimu.”Cerita ibunya.

Diana masih tidak percaya dengan ini semua.Ia tidak habis pikir dengan Auntinnya yang tega berbuat menyerupai itu pada oarang tuanya.
“Aku bahkan tidak per  hiks...hiks pernah memimpikan ini.”Ucap Diana disela-sela tangisannya.
“Ibu,apakah ayah tau semua ini?”Tanya Diana.

Ibunya  mengangguk.Diana bergegas memeluk ayahnya yang sudah renta itu.Ayahnya yang duduk dikursi roda itu pun hanya mampu membalas pelukan  anaknya itu dengan tangisan.

“Aku salah mengenai ayah selama ini.”Ucap Diana melepaskan pelukannya.
“Tidak nak,ayahlah yang salah.Karena ayah kau dan ibumu  jadi sengsara.”Ayahnya mengelus rambut Diana.
“Apakah kau akan tetap menyayangi ayah  sperti dulu meskipun sudah tahu kebenarannya.”Tanya ayahnya .

Diana hanya mengangguk.

“Bagaimana dengan Auntin diana.?”tanya Auntinnya.
“Kau sudah sangat berjasa kepadaku sehingga saya dapat meraih ini semua.Kau tidak akan saya seret kepenjara.Kau masih kuperbolehkan tinggal disini,tapi saya tidak menjamin kasih sayangku dan cintaku akan sama menyerupai dulu atau hilang sama sekali.Karna sayangmu kepadaku juga membuat orang yang saya sayangi menderita.”Ucap Diana

Akhirnya Diana dan kedua orang tuanya bersama dan bahagia selamanya meskipun ada Auntin bersama mereka. 

***THE END***    
            
Profil Penulis:
nama:juliani
fb:akhuuw juliant
alamat:jl.selamat gg.mesjid no.29 (samping mesjid arafah) bromo ujung
sekolah:smk perpajakan indonesia. 
kelas:II
Previous
Next Post »