Titip Rindu Untuk Ayah Karya Heni Mulyani

TITIP RINDU UNTUK AYAH
Karya Heni Mulyani

Terlihat seorang gadis kecil berambut sebahu, sedang menangis tersedu-sedu di teras rumahnya, alasannya yakni ia tak mampu memiliki sepeda menyerupai sahabat teman lainnya. Tak lama terlihat Seorang laki laki sedang memandangi gadis kecil itu di depan halaman dgn tatapan iba melihat anak itu. Ternyata dia yakni Ayah dri gadis kecil itu,laki laki itu eksklusif menghampirinya dan eksklusif merangkulnya..

"Kamu kenapa nak ?
"Ayah, apa saya mampu memiliki sepeda menyerupai mereka ? Smbil menunjuk ke arah anak anak yang sedang bermain sepeda.
"Iya Ros, nanti akan ayah belikan bila ayah sudah punya uang, sekarang kau jangan nangis lagi,ayoo kita masuk "bujuk ayahnya itu

Mereka tinggal berdua sebuah rumah kecil, Gadis kecil itu hanya tinggal bersama ayahnya, alasannya yakni ibunya meninggal dikala melahirkan diaa. Kehidupan mereka terlihat bahagia,tersorot dari mata dan senyuman kedua manusia itu begitu nrimo tanpa ada beban. Laki laki itu mengurus anaknya seorang diri,,dan dia banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anaknya,

Kini Rosa tengah duduk di dingklik kls 3 SD. Setiap hari sebelum ayahnya berngkat kerja, ia selalu diantarkan oleh ayahnya kesekolah, meskipun hanya dgn berjalan kaki, Ayah nya begitu memperhatikan diaa. Setelah hingga di depan gerbang sekolah. Seperti biasa ayahnya selalu menasehati dia.

"Jangn pernah malas berguru ya ros, dan harus semangat dalam belajarnya, kelak kau akan sukses dan mampu banggain ayah" ujarnya dgn senyuman 
"Iya Ayah, saya akan giat belajar, dan Kelak ayah akan melihat Rosa Sukses" jawabnya tegas

Mata itu terlihat berbinar dikala menatap anaknya yang tumbuh semakin besar,,ia pun melanjutkan perjalanan ke daerah kerja di sebuah pabrik Roti ,

Beberapa ahad kemudian ?

"Rosa, sini nak !,ayah punya sesuatu untuk kau ? "
"Dengan bahagia anak itu berlari keluar rumah untuk menghampiri ayahnya, yang dari tadi terus memanggil,"
"Iya ayah ada apa?
"Hahh Sepedaa ??seperti tak percaya ia eksklusif menyentuh sepeda gres itu.
"Iya ini speda nak ?
"Ayahh apa ini bnar sepeda untuku,apa ini bukan mimpi ayah ?
"Nak ini bukan mimpi, ini hadiah dri ayah ,sekarang kn hari ulang tahun kau 9 thn ?
"Benarkah, ayah terimakasih" sembari memeluk ayahnya dgn bahagia..
"Sama sama sayang"..

Titip Rindu Untuk Ayah Karya Heni Mulyani

Langit pun mulai gelap, matahari telah terbenam. Dan hari semakin gelap. Terlihat di sebuah ranjang yang tak terlalu mewah ayahnya hendak tertidur tapi ...

"Ayah kalo saya sudah punya sepeda, apakah ayah tidak akan mengantarku kesekolah lagi ?
"Kamu kan sudah besar jadi nanti kau berangkat sendiri saja, alasannya yakni ditempat kerja ayah ada peraturan gres ayah harus berangkat lebih pagi,"
"Oh begitu, iya saya mampu berangkt sendiri ? Timpalnyaa
"Rosa, kalo kmu sudah besar nanti ,kamu harus kesepakatan sama ayah, kau tidak akan nakal, kau akan lebih giat belajar, dan kau akan hidup bahagia nanti, meskipun tanpa ayah disisi ?"
"Maksud ayah apa ?, kenapa ayah tidak mampu disisi Rosa lagi, ayah mau kemana ? Apa ayah mau pergi ninggalin rosa ? Ayah jangan pergi, rosa gbisa kalo tanpa ayah disisi rosa?"
"Tidak rosa ayah gakan pergi, itu hanya seumpamanya saja!,buktinya ayah masih disini nemenin rosa..
"Sekarang sudah malam, cepat tidur, besok kan kmu sekolah,,!"
"Iyaaa yah selamat malam ? Sambil menarik selimut.
"Selamat malam sayang"..

4 tahun kemudian,,

"Ayah saya lulusss,,
"Benarkah !
"Iyah saya lulus yah"
"Alhmdulilah kalo begitu,

Gadis kecil itu sudah besar sekarang, dia akan mengenakan seragam putih birunya ahad depan,wajah mereka terlihat bahagia...

"Ayaah, saya berangkat sekolah dulu yaa!
"Iya nak hati hati...

"Rosa sekarang kau sudah besar, kau tumbuh menjadi anak indah dan pintar, rini sekarang anak mu sudah besar dan tumbuh jadi anak cantik, dia menyerupai sekali denganmu, ia dia menyerupai sekali dgnmuu"...batinya

Ayahnya pun pergi menuju daerah kerja, dia masih kerja di pabrik yang dulu,,

"Rosa barusan ada orang yang mengubungi pihak sekolah, kata dia Ayah kau kecelakaan,,ia menjadi korban laga lari.."
"Apaaa, ayah kecelakaan? Tidak mungkin.."

Tanpa pikir panjang ia eksklusif meninggalkan pelajaran yang sedang berlangsung dn eksklusif menju rumah sakit.

"Ayaah, ayaah tidak papa kan,ayah kenapa mampu kecelakaan? ayah, ayah jawa yah,."

Dokter mengatakan lukanya begitu parah alasannya yakni dia terpental jauh,,

"Apa ayah saya mampu sembuh dok" tanyaku khawatir
"Saya kurang tau, keadaan ayah adik sekrang begitu keritis.."..

Beberapa menit kemudian, ayahku pun tersdar,

"Ayah aya gak apa apa kan? Ayah kenapa mampu kecelakan yah ?" Tanyaku begitu panik
"Rosa, kau jaga diri baik baik yah, kau harus jalani hidup kau dengan baik,,belajarlah yang giat, dan kelak kau akan jadi anak sukses, ibu dan ayah akan bahagia melihat kau sukses, kau harus tegar kalo ayah gada disamping kau lagi, kau jangan nakal, dan kau jangan cengeng, ingat belajarlah yang giat. Ayah sayang kamu""
"Ayah, ayah, ayah bangun? Ayaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh, ayah jangan pergi ninggalin rosa sendiri, ayah berdiri yah, bangun. Kalo ayah pergi rosa sama siapa yah, ayaaah berdiri yah berdiri ..ayah"

Saat itu saya merasa sangat terpukul sekali..tak kusangka orang yang begitu saya sangat pergi begitu cepat..

Kini saya hanya mampu melihat ia menjadi tanah merah,,

"Ayahh,, saya kesepakatan saya akan giat belajar, saya gakan cengeng, saya gakan bandel yah, saya kesepakatan kelak ayah akan melihatku sukses, dan kelak saya akn bahgia meskipun ayah udah gak disamping saya lagi..aku kesepakatan yah Janji.."

Rosa pun dgn berat hati meninggalkan pemakaman itu,,

10 thun telah berlalu,kini rosa telah dewasa,dia sudah menyandang gelar Dr dan juga SH.. Dia telah bahagia sekarang,janjinya telah tditepati..ia terlihat berjiarah kemakam ayahnya itu,

"Ayah kini saya sudah bahagia meski tanpa ayah disisi aku. Ayah kini saya telah menyerupai apa yang ayah mau,aku sudah sukses yah? Apa ayah mampu melihatku sekarang, saya bahagia yah, meskipun air mata mengalir di pipinya. Ayah? kini saya akan dilamar oleh Robbi sahabat semasa saya kuliah, dia baik kok yah, ayah damai aja, saya yakin dia akan menjagaku dengan baik menyerupai ayah yang menjagaku dengan baik. Ayah kini saya gak cengeng lagi, saya telah menepati janjiku sama ayah"?

Rosa pun pergi menjauh meninggalkan kuburan ayahnya itu,,

Malam pun telah tiba,masih ada kesempatan untuk merayakan ulang tahunku. Dia pun menyiapan kudapan manis tar,dan sebuah lampion yang akan diterbangkannya ke angkasa..

"Dihari ulang tahunku yang ke 23 ini saya berharap saya mampu bahagia bersama Robi, dan saya berharap ayah mampu melihatku dikala ini,"

Dia pun eksklusif meniup satu perstu lilin itu.

Terlihat ia menulis sesuatu di atas kertas putih itu.

"Lampion bawalah terbang goresan pena ini sejauh mungkin, dan juga Titip Rinduku Buat Ayah disana, saya sangat merindukannya ?"

Dia pun menerbangkan lampion itu, lampion itu terbang jauh meninggalkan ia sendiri...hingga lampion itu tak terlihat lagi..

"Tuhan Titip Rinduku Buat Ayah"

T A M A T

Profil Penulis:
Nama : Heni Mulyani 
FB : Heni Mulya
twitter : @henymulyaa1
Tinggal : Cianjur

Previous
Next Post »