SENJA
Karya Afa Yuwono
Aku membuka sebuah lembar buku, menulisinya, menjadi sebuah rangkaian kata yang puities. Aku ialah seorang novelis dan penyiar. Tema yang selalu saya ambil adalah, Senja. Seperti hari ini, kuhabiskan berjam-jam untuk melihat senja, dan menulis semua yang ada di pikiranku. Aku ialah Leea, gadis yang mempunyai bakat menulis. Aku sudah menerbitkan buku-buku dan itu menjadi best seller. Ya, alasannya ialah tema yang kuangkat ialah "Senja".
"Kau masih duduk saja, Leea?" tanya Aisyah, sahabatku yang tinggal bersamaku alasannya ialah ia tak mempunyai rumah.
"Mmm..mungkin, iya," ucapku sambil mataku terfokus pada tulisanku. Aisyah mendekatiku, "Mmm..tulisanmu tambah lama tambah bagus, Leea."
"Oh iya? Syukron." Aku tersenyum manis. Aku pun berpikir, "Mau kutunjukkan sesuatu?"
Aisyah berpiir sejenak, "Boleh tuh. Kemana?"
"Sudah, lihat saja nanti," saya dan Leea pun berjalan beriringan menuju trotoar kota. Jalanan yang ramai, menambah kebisingan kota metropolitan ini.
Aku dan Aisyah duduk di salah satu trotoar yang bersih, sambil menikmati makanan. Aku menunjuk belum dewasa jalanan yang sedang memulung sampah, pengamen kecil, bahkan pengemis kecil.
Senja Karya Afa Yuwono |
"Kau lihat itu, Aisyah?" Aku menunjuk mereka, "Mereka adalh belum dewasa jalanan yang terlantar, bahkan untuk sesuap nasi saja mereka harus berjuang bekerja keras. Mereka tak mempunhai orang tua, padahal mereka masih anak-anak, butuh kasih sayang orang tua. Mereka ingin bersekolah tinggi, impian mereka pun tinggi. Tapi..ini semua alasannya ialah kondisi.
Ya, kondisilah yang memaksa mereka menyerupai ini. Mereka gak ingin mengemis, mengamen, memulung, mereka ingin berpendidikan. Meraih harapan setinggi langit. Dan ya, kembali pada kondisi, mereka tak berdaya, nasi saja mereka tak punya, apalagi uang untuk sekolah.
Maaf, Aisyah, saya berbicara menyerupai ini padamu, alasannya ialah mereka juga makhluk Yang Mahakuasa swt., yang patut kita jaga, lindungi, sayangi. Mereka titipan Allah," ucapku panjang lebar.
Aisyah duduk mematung, "Memang saya mengerti jikalau mereka ialah titipan Yang Mahakuasa swt., yang patut kita jaga, sayangi,lindungi. Aku akan membantu mereka semampuku, alasannya ialah nasibku lebih beruntung dari pada mereka."
Aku tersenyum dan kami pun berjalan bergandengan tangan untuk membantu mereka.
NB: Anak ialah titipan Yang Mahakuasa swt., yang patut kita jaga, lindungi, dan sayangi. Janganlah sekali-sekali menekantarkan anak, alasannya ialah anak ialah anugerah Yang Mahakuasa swt.
Profil Penulis:
Adzani Fatimah Az-Zahroh Yuwono, lahir di Malang. Dia mempunyai hobi membaca, menulis ini mulai menulis kisah dikala kelas 4 MI. Jika ingin berkenalan lebih lanjut, hubungi www.facebook.com/AfaAdzanifha atau www.twitter.com/afa_adzanifha
Harapan penulis adalah, supaya cerpen ini bermanfaat untuk pembaca, amiin...