Saat Hujan Membasahiku Karya Clara Anis Kyuhyun

SAAT HUJAN MEMBAASHIKU
Karya Clara Anis Kyuhyun

Cuaca hari ini tak begitu cerah, mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Saat itu saya sedang tidak berada di rumah, saya pergi ke suatu daerah untuk menunggu seseorang yang telah beliau janjikan kepadaku. Sesampainya di daerah itu, ternyata beliau belum datang dan saya pikir saya terlambat maka dari itu saya berangkat tergesah-gesah hingga saya tak memperdulikan penampilanku yang berantakan, saya mencoba merapikan penampilanku sambil menunggu. Ternyata sudah satu jam lebih saya menunggunya namun beliau tak kunjung datang, langit berawan pun berganti menjadi gelap namun saya tetap disini menunggunya. Sejujurnya ingin sekali saya pulang tetapi saya takut kalau beliau datang saya sudah tidak ada di sini lalu ku putuskan untuk tetap berada di sini, yang dapat saya lakukan hanya melihat ponselku dan menunggu kabar darinya. Tak lama kemudian hujan turun dan saya bergegas berlari mencari daerah untuk berteduh, saya mencoba untuk tetap hening dan bersabar menunggu dirinya.

Hujan turun sangat lebat, tubuhku gemetar, saya sangat kedinginan dan saya sangat berharap beliau cepat datang, saya mencoba kembali membuka ponselku berharap ada kabar darinya, mencoba untuk menghubunginya namun tidak bisa, tubuhku semakin gemetar, hujan tak kunjung berhenti saya masih berteduh berharap hujan berhenti dan beliau akan cepat datang.

Saat Hujan Membasahiku  Karya Clara Anis Kyuhyun

Saat hujan masih tetap membasahi tubuhku, dikala itu air mata membasahi pipiku. Menghiraukan orang-orang yang berada di sekitarku, air mata terus mengalir tanpa henti mencoba menghentikannya namun ku tak bisa. Sudah tidak tahan lalu ku putuskan untuk pulang ke rumah, saya berjalan dikala hujan semakin lebat tak peduli dengan air hujan yang membasahi seluruh tubuhku, tak peduli dengan orang-orang yang memperhatikanku, saya terus saja berjalan kakiku terasa membeku yang seakan saya tak sanggup lagi berjalan, ku paksakan untuk terus berjalan tanpa henti hingga saya terjatuh, mencoba membangunkan tubuhku kembali namun ku tetap terjatuh, mencoba untuk ke dua kalinya namun ku tak sanggup berjalan lagi. Menangis di tengah lebatnya hujan, terus dan terus saja menangis, dengan lebatnya hujan mengambarkan saya semakin membenci dirinya.

Dari kejauhan saya menyerupai melihat seseorang yang tak abnormal bagiku, mencoba untuk tidak berpaling terus memandang ke arahnya, semakin bersahabat semakin berdegup jantungku. Dia sudah datang, seseorang yang saya tunggu sudah datang, beliau memenuhi janjinya mencoba membangunkan kembali tubuhku, saya tersenyum kearahnya namun beliau datang tak sendirian, ada seorang gadis berada sangat bersahabat dengannya, gadis itu memperkenalkan diri “Hai perkenalkan saya pacarnya”, saya termenung seketika, mataku tak berkedip sedikit pun, mencoba untuk tetap tenang, mencoba menahan air mata. Saat mereka pergi, saya masih tetap berdiri di sini, mencoba untuk tidak menangis namun ku tak bisa, hujan yang lebat kini sudah mulai redup, perlahan demi perlahan hujan kini sudah berhenti. Saat hujan berhenti air mataku tetap mengalir, mengalir tanpa henti.

Profil Penulis: -
Previous
Next Post »