Never Be a Perfect Love Karya Amelia Laviola

NEVER BE A PERFECT LOVE
Karya Amelia Laviola

Sunyi senyap senja menghantarkan ku pada perasaan yang tak terduga. kulihat Vanno begitu bersemangat mendribel bola sehingga lupa jikalau sang fajar telah redup dari ufuk barat. "Vann.. Udah senja loh " arin mencoba mengingatkan . " iyanih pulang yok ?" Vanno mengantarku pulang hingga depan pintu pagar, pria yg jangkung itu menunduk untuk menatap ku, lalu tersenyum seraya mengucapkan "Entar jangan lupa mandi ya.. habis bau,hehe" cewek mana yang nggak meleleh dikala melihat wajah ala indo vanno, manis.. akupun segera menuju kamar mandi untuk berendam sejenak melepaskan penat.. senja pun berubah menjadi menjadi malam yang gelap, ku putuskan untuk tidak menelpon vanno,karna ku pikir ia pasti lelah seharian..

Pagi ini yaitu hari kedua ku setelah naik ke kelas 11, saya di tempatkan di dingklik deratan pertama dan sahabat sebangku ku yaitu Igo. igo juga salah satu incaran siswi di sma ini  selain postur badan yang bagus, alis tebal, berhidung mancung, igo juga mempunyai bunyi yg amat merdu. tiap program pentas seni di sekolah, igo selalu diminta untuk bernyanyi, namun selalu ditolak. semua siswa di sma ini tau bahwa igo merupakan pribadi cuek, gak mau tau,bodo amat dan egois. 

"Apa lo liat2!" sewot nya 
"Idih siapa juga yang liat elo" gue ngeles. 

Aku dengan terus-terusan membaca buku twilight yang sedari tadi ku pegang. namun kulihat igo juga mengeluarkan novel terbaru nya dan saya melirik judul nya sejenak. namun hal itu terlihat oleh danil 

"Oi.. arin ngelirik igo, arin napsu ama lo go" 
"Apaan sih lo, gue cuma liat judul novel nya doang, lo juga jangan geer" saya ngeles.
"Siapa juga yang geer, ogah geer sama cewek pucet kayak lo" 

Never Be a Perfect Love  Karya Amelia Laviola

Igo berlalu meninggalkan gue sambil tersenyum, entah apa yg difikirkan perjaka itu. bel berdenting sebanyak 3X itu tanda nya seluruh siswa diperbolehkan pulang kerumah. menyerupai biasa, vanno menunggu di gerbang, namun di sudut gerbang saya lihat igo menatap ku sekalian menghampiri ku ? 

"Arin, boleh minta no hp ga? " akupun heran dan eksklusif meninggal kan igo dan pergi bersama vanno. setiba nya dirumah, handpone saya berbunyi lalu ku angkat 
"Hallo dengan siapa ?" 
"Ini gue, igo, lo udah nyampe rumah kan ? "
"Udah, kenapa? kok tumben lo baik gini ama cewek. udah gak betah jadi gay ya ?" akupun meledek nya.
"Gue cuma mau nanya, vanno itu siapa lo ?"
"Pacar gue, lo cemburu ?"
"Buat apa gue cemburuin lo  cewek yg kayak lo mah banyak, gue aja yang gak tertarik! ogah!" 

Igo eksklusif menutup telpon nya, menyerupai biasa seenak hati nya.. Huh, ini yaitu hari penting gue bersama vanno, saya gak mau hariini rusak sebab terus kepikiran dg igo yg kelakuan nya berubah drastis. sore ini saya dan vanno akan pergi ke taman kota, vanno berjanji kpd ku jikalau hari ini ia akan memperlihatkan kejutan untuk ku.. 

"Sayang,kamu udah dimana ? saya udah di taman loh" vanno mengirim pesan menyerupai itu, membuat ku jadi ingin meleh 
"Iya sayang  ini lagi siap-siap" kucoba untuk memperlihatkan kelegaan kpd vanno, padahal saya belum ada persiapan. tak lama kemudian, handpone ku berdering tanda seseorang menelpon ku,ku lihat ternyata yaitu inisial I yg berarti igo. 
"Halo, ada apa,?"
"Ehm arin, lo dimana? gue tunggu di taman ya,ada yg mau gue omongin sama lo, penting gak boleh nolak "
"Eh tapi,gue ada......"
"Gue gak terima alasan,sampai jumpa nanti" buset. bgai mana ini, igo dan vanno sama2 meminta ku untuk datang ke taman itu. fikir ku pun membuyar sejenak dan pasrah dg keadaan . setiba nya disana, vanno telah duduk dgn dingklik yg telah dihiasi bunga2 mekar, vanoo menghampiri dan menggenggam jemariku sangaat bersahabat  akupun tersenyum membuat vanno tak tahan ingin mencubit pipi ku yg tembem, tak lama kemudian, igo muncul dan mengacaukan hari baikku " Arin, gue gak mampu nyembunyiin ini terus, gue suka sama lo rin " saya pun kaget dan kuliat vanno merunduk sebab ia sadar jikalau igo melebihi diri nya. "Kenapa lo gres bilang sekarang ?" kucoba bertanya.
"Karena lo slalu sibuk dengan vanno dan jadian sama dia." 
Vanno pun bangkit, "Arin, apa kau juga suka sama dia?" air mata ku menetes dan saya menjawab "Dulu saya memang sempat suka" "sekarang?" saya terdiam.. tak lama kemudian,vanno bergeming "Kalau kau lebih bahagia sama igo, saya akan rela " saya tak lagi kuasa menahan tangis "vanno, maafin aku, untuk dikala ini saya hanya sayang sama kau vann, gak ada sedikit pun perasasn saya sama igo " 
"Tapi saya gak se tepat igo rin " 

Tangis ku pun menjadi. vanno menyerupai tak kuasa melihat ku, dan ia pun memelukku bersahabat " Diam, kau jelek jikalau manyun " kata2 dari vanno membuatku tersenyum. lau seuntaian kalimat pun terucap dari bibir igo " Maafin gue vann, gue titip arin sama lo,tolong jaga ia baik2" Igo pun berlalu menjauhi saya dan vanno.. dengan 2 cincin yg terjatuh dari genggaman tangan nya. kecewa ? saya yakin pasti..

Profil Penulis:
Nama gue amelia laviola, gue biasa dipanggil amel, gue sekolah di man 1 padang, meet and great with me on facebook: viiostable@yahoo.co.id/Ameel viola

Previous
Next Post »