Melukis Cinta Karya Santy Alansyah

MELUKIS CINTA
Karya Santy Alansyah

Pagi yang cerah tidak secerah hatiku.ku ayuh sepeda mengelilingi komplex perumahan gres ku ini. Satu ahad ku gres pindah di komplex yang gres kata mama disini enak, pemandanganya juga bagus. Akupun hanya menurut saja yang penting deket sama kampusku. Meskipun ujung ujungnya biar saya dapat sahabat gres atau seenggaknya punya pacar.

"Lili dari mana kamu, jam segini gres pulang?" tanya mama dari dapur.
"Habis jalan keliling komplex ma" jawabku datar. Oh.,ya kenalin namaku lili kurniasih. Anak kuliahan jurusan management kata mama biar mampu nerusin perusaan papa. Aku hanya tinggal bersama mama namanya ibu erna, jikalau papa namanya pak tomi. Beliau meninggal ketika saya masi di dingklik sma alasannya serangan jantung ketika itulah kehidupan ku berubah alasannya mama harus kerja dikantor menggantikan papa. Sedih rasanya kehilangan papa tapi saya bersyukur alasannya masi ada mama untukku.
"Bantuin mama donk. Antar bronis ini untuk tetangga sebelah "
"Kok saya ma," tunjukku malas.
"Kalau bukan kau siapa sayang? Da sana jalan.. disruh orang renta harus nurut." bujuknya. Dengan terpaksa saya menurutinya. Sekalian lihat tetangga siapa tahu ada anak perempuan seumuran saya mampu jadi teman.

Ting,..tong bunyi bel yang kubencet lima menit kemudian ada orang buka pintu dan saking kejutnya saya hingga bronisnya mau jatuh.

"Hah kamu!?!"
"Kamu?!?" mimpi apa saya semalam kenapa harus ketemu laki-laki yang notebook banget nyeselin kaya dia. Sudah satu kampus tetangga pula! Ih..MAMA!! Pindah aja dech.
"Ngapain kau kesini?" tanyanya jutek.
"Kamu!ngapain disini?" tunjukku ga kalah jutek.
"Ini rumah saya tau" teriaknya buat telingaku sakit.
"Andre siapa itu? Tamu ya kok ga disuruh masuk?" tanya mama andre, menghapiri kami.
"Eh ada cwe cantik, ada apa?" tanyanya ramah.

Melukis Cinta  Karya Santy Alansyah

Buset da. Mamanya cantik ramah gini kok anaknya juteknya setengah mati.

"Sore tante ini ada bronies buatan mama tetangga gres tante" kataku tersenyum sambil memperlihatkan bukusan bronies.
"Sore juga. Aduh repotin dech makasi ya. Mama kamunya mana kok ga datang sini?"
"Mama masi sibuk tante."
"Masuk yu?" tawar mama andre yang pribadi dapat tatapan ga suka
"Apaan si ma?"
"Ga usah tante makasi?" tolakku lembut. Padahal saya pengen lihat rumah andre cowo yang terkenal jutek+dingin kaya es. Tapi lihat tatapan yang siap membunuh bikin ngeri hiiii.
"Oh dewa semoga ini bukan bertanda buruk" gerutuku

Sampainya dirumah saya pribadi naik tangga gres beberapa tangga kulewati, mama pribadi tanya tanya kaya wartawan.

"Gimana tentangga sebelah kita baik ga?"
"Baik" jawabku malas.
"Muka kau kenapa kok ditekuk tekuk gitu?" tanya mama. Mama tahu ga si. Tetangga kita anaknya tu nyebelin banget juteknya ga ketulungan!! Tapi ga mungkinkan saya ngomong gitu ke mama.
"Lili ditanya kok bengong" tanya mama.
"Ga ma lili cuma capek. Lili mandi dulu ea ma?" pamitku lalu pergi kekamar.

Saat saya melihat kejendelah ya TUHAN!!! Kamar saya sama andre sebelahan. Terlihat terperinci kamarnya, dan ia melihat ke arahku, oh mati aku. Sebelum terlambat kututup korden kamarku untung saja ku masi pakai baju.

"Ma saya ngampus dulu ya?" pamitku sambil cium pipi mama." Ga bareng mama?"
"Ga ma" jawabku lalu pergi bawa sepeda kesayanganku. Saat nutup pagar garasi ku lihat mama andre didepan lagi nyiram bunga.
"Pagi tante?"
"Pagi ..eh ada lili mau ngampus ya?"
"Iya tante"
"Wa kebetulan bareng saja sama andre" tawarnya. Dan pas banget andre muncul pribadi nolak mentah mentah.
"Apaan si ma? Siapa yang mau bareng sama dia?" tunjuknya. Aku juga ga mau kali! Dasar ya kau nyebelin banget.
"Andre ga boleh gitu sama lili!?" marah mama.
"Engak usah tante. Lili bawa sepeda kok. Lili berangkat dulu ya tante" pamitku pribadi ngibrit.

bersambung

Profil Penulis:
nama :santy alansyah
ttl.      :wonosobo,11 mei 1994.
umur: 21
facebook:santi lidyahningsih

Previous
Next Post »