Kumpulan Pantun Jenaka Paling Gokil Terbaru 2017

Pantun Jenaka -  Dari sekian jenis pantun yang pernah kalian ketahui, mungkin pantun yang satu ini yaitu pantun favorit kalian. Benar saja, banyak orang merasa terhibur setelah mendengar atau membaca pantun jenaka. Pantun jenaka merupakan jenis pantun yang pada bab isinya mengandung maksa yang lucu atau jenaka, sehingga setiap kali pantun ini dilontarkan, pendengarnya akan merasa geli. Pantun jenaka juga mampu dibilang sebagai pantun yang paling sering digunakan orang. Namun tidak semua orang dapat menyusun pesan yang dapat tersampaikan dengan baik melalui pantun jenaka. Apakah alasannya? Seperti yang sudah kita ketahui, selera humor seseorang mungkin sangat berbeda dengan orang lain. Dengan begitu, pantun yang menurut seseorang lucu, belum tentu lucu menurut orang lain. Karena itulah, membuat pantun jenaka tidak semudah kelihatannya. Kalau pesan yang terdapat di bab isi sebuah pantun tidak dapat dipahami oleh si pendengar tentunya fungsi dari pantun itu sendiri tidak tercapai. Nah, ditambah jikalau pantun tersebut tidak mencapai target yang diinginkan, maka esensinya pun akan jauh berkurang. Sebagai contoh, pantun jenaka, tujuannya yaitu untuk menghibur atau membuat orang lain tertawa, tapi kalau ternyata si pendengar tidak tertawa atau merasa terhibur, maka pantun jenaka tersebut mampu dibilang gagal.

Nah, apakah kau pernah memiliki pengalaman ibarat itu? Apa yang kau rasakan saat orang lain tidak dapat mendapatkan pantun jenaka yang kau tulis dengan baik? Mungkin sebagian orang akan merasa malu. Tapi tidak masalah, karena pengalaman ibarat itu merupakan awal dari proses belajarmu. Dengan begitu, kau akan lebih mengerti bahwa dalam menyusun sebuah pantun lucu, kau perlu melaksanakan penelitian yang bekerjasama dengan kondisi masyarakat sekitarmu. Selain itu, kau juga perlu membaca pantun jenaka yang lain untuk dijadikan sebagai referensimu. Nah, karena itu coba kau baca postingan di bawah ini.

Pantun Jenaka
Pantun Jenaka 2017

KUMPULAN PANTUN JENAKA 2017

Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang pedoman dapat
Anak ayam turun ke bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di tepi rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut karena tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawa,
Jika capai duduk di pohon palm,
Geli hati menahan tawa,
Melihat katak memakai helm
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati,
Saya gundah kau pun bingung,
Kenapa ada bunga melati ???!?
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon durian,,
Pohon Cemara, Pohon Palem,
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli lada,
Lada sebiji dibelah tujuh,
Apanya sakit berbini janda,
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali,
Membawa pelita semuanya,
Berbisik pekak dengan tuli,
Tertawa si buta melihatnya
Jauh di mata,dekat dihati,
Jauh di hati,dekat dimata,
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Ada apa diseberang itu,
Mentimun busuk dimakan kalong,
Ada apa diseberang itu,
Bujang bungkuk gadis belong
Sakit kaki ditikam jeruju,
Jeruju ada didalam paya,
Sakit hati memandang susu,
Susu ada dalam kebaya
Ada buah manggis,
Ada juga buah anggur,
Awalnya romantis,
Pas tekdung malah kabur
Jangan takut,
Jangan kawatir,
Itu kentut,
Bukan petir
Jalan-jalan ke Kota Arab,
Jangan lupa membeli kitab,
Cewek sekarang tidak mampu diharap,
Bodi bohai betis berkurap

Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang pedoman dapat
Buah Nanas, Buah bengkoang,
Buah jambu, Buah kedondong,
Ngerujak dooooooooonggggggg
Senangis letak di timbangan,
Pemulut kumbang pagi-pagi,
Menangis katak di kubangan,
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola,
Beli pangkur dua-dua,
Mendengar kucing berbiola,
Duduk bengong tikus bau tanah
Jalan-Jalan ke Kota Sumedang..,
Ada Kambing Makan Rumput..,
Anak-anak pada Senang ..,
Melihat waria Bergoyang Dangdut..
Bunga mawar tangkai berduri,
Laris manis pedang cendol,
Aku tersenyum aib sekali,
Ingat dulu suka mengompol
Anak cina menggali cacing,
Mari diisi dalam tempurung,
Penjual sendiri tak kenal dacing,
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang,
Anak Siam pulang berbaris,
Duduk mengeluh panglima helang,
Melihat ayam bercengkang keris 
Buah jering dari Jawa,
Naik sigai ke atas atap,
Ikan kering lagi ketawa,
Dengar bajing baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa,
Tempat datuk tidur beradu,
Sedang menangis nenek tertawa,
Melihat datuk bermain gundu
Anak dara Datuk Tinggi,
Buat gulai ikan tilan,
Datuk bau tanah tak ada gigi,
Bila makan kunyah telan
Jikalau lengang dalam negeri,
Marilah kita pergi ke kota,
Hairan tercengang kucing berdiri,
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota,
Jarak sejengkal dua jari,
Musang rabun,
helang pun buta,
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri Jerman,
Ramai askarnya mati mengamuk,
Rangup gunung dikunyah kuman,
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil,
Kandil buatan orang Inggeris,
Melihat buaya menyandang bedil,
dan kerbau tegak berbaris
Berderak-derak sangkutan dacing,
Bagaikan putus diimpit lumpang,
Bergerak-gerak kumis kucing,
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong,
Dipukul ribut berhari-hari,
Kucing berenang tikus berdayung,
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur,
Tanam bayam jauh ke tepi,
Walaupun musang sedang tidur,
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak,
Patah taruknya ditimpa genta,
Riuh kerbau tergelak-gelak,
Melihat beruk berkaca mata
Orang menganyam sambil duduk,
Kalau sudah bawa ke balai,
Melihat ayam memakai tanduk,
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong,
Bertongkat batang temberau,
Bukan saya berkata bohong,
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat,
Di kedai kami berjual sisir,
Sang buaya melompat ke darat,
Melihat kambing terjun ke air
HALAMAN  1  -  2  - SELANJUTNYA....

Bagaimanakah menurutmu pantun jenaka di atas? Apakah kau mendapatkan cukup infromasi dari artikel ini. Berikan komentarmu dan bagikan link postingan ini kepada teman-temanmu.
Previous
Next Post »