Awalku Mengenal Cinta Karya Durotun Nafisah

AWALKU MENGENAL CINTA
Karya Durotun Nafisah

Awal pertama saya menjadi anak SMP saya beserta teman-temanku yang lain melanjutkan ke sekolahan yang berbeda-beda, ada yang di SMP negeri, swasta dan ada juga yang di madrasah tsanawiyah. Seperti halnya aku, saya melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah.

Pada ketika mendaftar, saya diantar oleh ibu dan kakak perempuanku. Kami brangkat naik bus alasannya yakni jarak rumah ke madrasah lumayan jauh. Sebelum naik bus saya ribet membeli minum, permen dan lain lain alasannya yakni saya sering mual kalau naik bus, maklum orang desa. Hehehe. Setelah hingga dan mengisi formulir kami pulang dan tinggal menunggu pengumuman.

Saat penguuman, dan yaaaaaa alhamdulillah saya diterima. Setelah diterima, bawah umur dikumpulkan di lapangan madrasah. Seperti pada umumnya, kami semua diberi pengarahan dalam melakukan MOPD atau sering disebut MOS. Pada hari itu diberitahukan kapan mulai MOS dan barang-barang yang harus dibawa ketika MOS. Aku sudah tidak tabah untuk melakukan MOS, kayaknya asyiiikkkk. Hehehe.

******

“Hoooaaammmm pagi sekali saya bangun. Ternyata gres jam setengah 5, saya eksklusif berdiri dan sholat kemudian mandi dan menyiapkan barang-barang yang harus dibawa hari ini. Saking semangatnya, berdiri saja pagi banget. Hihihi. Karena gres pertama masuk sekolah dan itu saja  masih MOS, saya berangkat bareng  temeaku namanya kristiya. Oiyaa sampe lupa, namaku Adina Putri dan lebih singkatnya sering dipangil Adin. Sampai sekolah masih sepi alasannya yakni jam menyampaikan pukul 06.20. Lama kelamaan banyak siswa berdatangan, ada juga siswa kelas 8 dan 9. 

Pada ketika itu saya duduk di depan pos satpam sambil menunggu yang lain datang. ,Aku bercanda ngobrol ngalor ngidul bersama Kristiya. Tiba-tiba ada salah satu seorang murid ,kelas 7 juga (cowok), anak itu diantar seorang cewek menggunakan motor. Turun dari motor anak itu duduk dibawah pohon di depan masjid. Dalam hati saya berkata “Kok ngeliatin saya terus sih, bikin ilfil saja”.Anak itu tinggi, putih, keliatan anak mami (manja). Hahaha

Tet..tet..tet... Bel tanda msuk berbunyi. Semua siswa masuk kelas dan saya yang masih kelas 7 masuk ke lapangan. Kami semua mengikuti upacara pembukaan MOPD. Setelah selesai upacara kami semua kepanasan menyerupai ikan kepanasan. Hahaha. Pada ketika pembagian kelompok dalam MOS saya bertemu sama perjaka yang tadi pagi. “Hiih, ia lagi ia lagi”. Lagi lagi ia ngeliatin saya terus. Aku jadi salah tingkah alasannya yakni saya sendirian, kristiya berbeda kelompok denganku. “Huuuffhh”

Cukup lama menunggu ibu guru membagi kelompok dan karenanya namaku disebut juga dan saya masuk dalam kelompok Sunan Derajat. Sedikit aib juga sih sama anak satu kelompok alasannya yakni tidak ada yang kenal.

******

Awalku Mengenal Cinta  Karya Durotun Nafisah

Kami semua disuruh masuk ke dalam aula, disana disediakan kursi dan duduknyapun menurut kelompok yang tadi telah dibagi. Saat duduk saya gundah mau duduk dimana, teman-temanku wajahnya sadis-sadis. Huuh. Aku milih duduk di paling belakang barisan cewek, dan gres saya sadari kalau saya 1 kelompok sama perjaka yang tadi “Hiiihh sebel sebel” ucapku dalam hati. Saat itu saya terpaksa mengajak ngobrol sahabat sebelahku, namanya sita anaknya sdikit pendiam. “Mbak namanya siapa?” tanya perjaka di belakangku, saya tetap membisu dan fokus sama bahan yang sedang di berikan. “Jam berapa mbak?” perjaka itu masih tetap bertanya padaku “Jam 9”  jawabku singkat. Tiba-tiba perjaka itu usil kursiku di tendang-tendang, kerudungku di tarik-tarik “apaan sih” kataku sambil nengok ke belakang, eehhh ternyata perjaka itu perjaka yang tadi pagi ngeliatin aku. Emmmhh menyebalkan pikirku.

******

Hari kedua MOS saya masih berangkat bareng kristiya. Sampai di sekolah menyerupai biasa kami masuk pukul 07.00 dan kumpul di lapangan. Setelah diberi petunjuk kami masuk ke aula. Dan tanpa sengaja saya duduk di depan perjaka itu lagi, tidak jauh beda dengan kemarin perjaka itu masih tetap usil dan jail. Ihhhh rasanya saya pengen pindah duduk. Sita yang masih duduk di sebelahku hanya tersenyum melihat ulah si perjaka itu. Setelah program di aula selesai kami masuk ke kelas. Di dalam kelas lebih sering dikasih bahan dan mengerjakan soal-soal.

Hari ketiga MOS tidak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya, hanya saja hari ketiga lebih kalem dan banyak hiburannya. Di penghujung acara, ada pengumuman bahwa kelompok dalam MOS tersebut yakni teman-teman yang sudah akan menjadi 1 kelas. “Aduuhhhh gawat, saya satu kelas sama si perjaka itu” gumamku dalam hati.

******

Ahaayy senangnya hari ini saya sudah mampu masuk sekolah. Hehe. Ibu sri darwati yakni nama dari wali kelasku, bu sri menyuruh kami perkenalan dari satu persatu. Aku punya sahabat satu kursi namanya veni, dan dibelakangku berjulukan akila dan nurma. Baru saya tahu si perjaka nyebelin itu berjulukan Verdi. Naahhh waktu perkenalan berlangsung, verdi mendekatiku dan ia mengajakku ngobrol. Cukup berani juga sih dia, ia meminta nomor Hpku dan entah bagaimana eksklusif saya kasih nomorku ke verdi. Waktu istirahat saya bersama ketiga temanku ngobrol sana sini dan hingga karenanya veni bilang kalau ia naksir si verdi, eh si nurma dan akila juga bilang kalo mereka juga naksir verdi. Aduhhhh kok mampu ya meraka naksir sama perjaka yang super nyebelin. 

Sampai rumah saya istirahat, saya lihat Hpku dan ada 1 pesan di layarnya. Waktu saya buka, ternyata sms itu dari si verdi. Idihhh PD amat sih ini anak. Huh. Berhari-hari dan hampir tiap waktu ia sms aku, di sekolahpun ia juga sering mendekatiku. Sampai-sampai anak satu kelas mengejekku dan dia. Pada suatu hari saya sedang berguru kelompok dirumah temanku, si verdi sms terus dan emmmm ia menyatakan cinta padaku. Hihihi. Perasaanku bercampur aduk, antara senang dan bingung. Akhirnya saya mendapatkan cinta ia dan kita pacaran, tapi anak 1 kelas tidak ada satupun yang tau. Aku bingung, awalnya saya sangat benci sama ia  tapi kenapa saya mau jadi pacarnya dia. Apakah ini yang namanya cinta? Ohhh tuhan, bagaimana dengan persaanku ini? Dan bagaimana kalau temanku veni, nurma dan akila tau kalau saya dan verdi berpacaran. Ohhh tidak, pokoknya mereka tidak boeh tau.

******

Lambat laun hubunganku dan verdi sangat harmonis, berangkat dan pulang sekolah selalu bareng. Aku senang dengan hubunganku ketika ini, di dalam kelas juga ia sangat memperhatikanku. Aduhh pokokny serasa dunia milik berdua. Hehehe. Pada suatu ketika ia ingin main kerumahku, tapi saya melarangnya dengan alasan saya takut dimarahin ibuk kalau mengajak sahabat perjaka main kerumah. Diapun mengerti keadaanku. Aku seneng banget mampu pacaran dia, ia sangat baik dan sayang padaku walaupun saya juga sadsr bahwasanya kita berdua masih belum cukup untuk berpacaran denga umur SMP ketika ini. Dan pada suatu hari ia mutusin saya tanpa alasan yang pasti, saya gundah kenapa ia menyerupai itu. Huhu. Setelah putus hubunganku dan ia kurang baik, di kelas ia sering menyapaku dan mencoba mendekatiku tapi saya menghindarinya, rasanya saya masih sakit hati ia seenaknya mutusin aku. Lama kelamaan saya sudah mampu memaafkannya, saya sadar ini bukanlah salah dia. Aku berfikir dialah yang mengajariku ihwal cinta, dialah yang mengajariku ihwal arti sebuah kesetiaan. Dan sekarang, saya dan ia menjadi sahabat yang baik. 

Profil Penulis:
Nama saya Durotun Nafisah biasa dipanggil nafisa. Alamat Pandesari, Parakan, Temanggung. Tempat Tanggal Lahir : Temanggung, 4 Juli 1997. Saat ini saya berguru di Universitas Muhammadiyah Magelang mengambil jurusan Manajemen. 
Alamad Facebook : Durotun Nafisah

Previous
Next Post »