Serial Niken (Sepatu Kaca Cinderella) Karya Cak Ali

SERIAL NIKEN (Sepatu Kaca Cinderella)
Karya Cak Ali

Semalem niken dan angeline ngambek minta di bikinin opor ayam. Alhasil pagi ini mama sinta terpaksa bela belain kepasar bareng tania. Tapi dari tadi mama ngeluh, secara harga harga pada melambung tinggi. Saat ini mama dan tania tengah menawar daging ayam.

"Pak.....ayamnya seekor berapa?" Tanya mama.
"Oh silahkan bu.. murah kok.. cuma 75rb bu..." kata penjualnya.
"Busyeeett dah mahal amat pak..." kata mama.
"Tapi memang harganya segitu bu"
"Tapi kemahalan pak.. gimana kalo 30rb aja?" Tawar mama.
"Wah ya ga mampu dong bu.. nanti saya rugi"

Dan pagi ini mama terlibat tawar menawar dengan si penjual ayam. Beruntungnya, mama tuh arif ngerayu. Pada jadinya mama dapatkan ayam itu dengan harga 40rb.

"Kita kemana lagi mah?" Tanya tania. Sejenak mama ngecek tas belanja,an nya.

"Sepertinya udah lengkap deh, kita pulang sekarang." Kata mama. Lalu mama dan tania tinggalkan pasar.

Di ketika mama dan tania keluar pasar. Di ketika itu terjadi keributan. Tampak oleh mereka, seorang nenek pengemis tengah di maki maki di depan warung makan. Mengetahui kejadian itu, mama jadi marah. Mama pun datangi warung itu. Mau tak mau, tania juga nyusul mama.

Sementara itu, di depan warung. Penjaga perempuan itu masih ngomel ngomel.

"Dasar pengemis. Pagi pagi udah ganggu orang kerja" maki si penjaga.
"Saya lapar..." kata pengemis itu memelas.
"Gak bisa! Sekarang juga pergi kamu.....!" Bentak si penjaga.
"Anda benar benar keterlaluan ya..." hardik mama yang gres tiba di TKP.
"Anda siapa?" Tanya si penjual.
"Gak penting siapa saya, sekarang juga kasih nenek ini nasi, semoga saya yang bayar..." hardik mama.

Dengan agak dongkol, si penjaga itu membungkus nasi dan di kasihkan mama.

"Berapa harganya?" Tanya mama.
"7 ribu" jawab penjaga.

Usai kasih duit, mama dekati nenek pengemis.

"Nek.. ini buat nenek" kata mama.
"Terima kasih nak...." kata sang nenek sembari terima bungkusan nasi dari mama. Lalu sang nenek pun pergi.

Di belakang mama, tania hanya memandang kagum atas apa yang mama lakukan. Selanjutnya, mama dan tania tinggalkan daerah itu.

Mama dan tania asik menunggu angkot di seberang jalan pasar sambil ngegosip sana sini hi hi hi gak kok. Mama tuh masih ngomel alasannya ialah peristiwa tadi. Di ketika itu tanpa di duga, dari belakang halte, nenek pengemis tadi datang mendekat. Tampak tangan sang nenek memegang bungkusan tas plastik warna hitam.

"Anak ku...." sapa sang nenek. Mama dan tania menengok.
"Lho....nenek.." mama jadi agak kaget dengan kehadiran nenek pengemis ini.

Lalu tanpa mengucap sepatah katapun, sang nenek menyerahkan bungkusan plastik itu, lalu nenek itu pergi begitu aja.

Mama dan tania cuma bengong. Saking asiknya bengong, ekspresi tania hingga kemasukan lalat ijo, malah udah ketelen hahahahahaha bercanda kok.

"Ini apa,an ya?" Gumam mama.
"Gak tau mah.. eh mah angkotnya udah datang tuh".

Dan benar, sebuah angkot berhenti sempurna di hadapan mereka. Mama dan tania buru buru masuk angkot.

Mama dan tania hempaskan pantatnya di sofa tengah. Mereka terlihat pucat.  Tadi di dalam angkot, mereka harus sering sering nahan nafas. Gara gara tadi di dalam angkotnya ada yang bawa kambing. Alhasil pagi ini mama dan tania anyir kambing. 

"Nia mandi dulu ya mah" kata tania. dia pun eksklusif ngeloyor ke kamar mandi. 

Sementara itu, dari tadi mama liatin bungkusan plastik derma nenek pengemis tadi. Karena kepo, mama pun membuka bungkusan plastiknya. Dan......???

"SEPATU KACA......???" Teriak mama kaget.
"Buat apa coba?" Gumam mama lagi.

Namun sedetik kemudian mama tersenyum sambil tolah toleh kiri kanan. Mama pun memakai sepatu itu.

"Kali kali aja pas, semoga kayak cinderella hi hi hi" mama cengengesan sendiri. Tapi seketika tawa mama ilang. rupanya sepatu itu kekecilan. Mama jadi kecewa deh. Lalu sepatu itu di masukan ke dalam lemari ruang tengah. Selanjutnya mama menuju dapur.

Kita tengok kelas niken. siang ini pas jam istirahat. Riri teriak teriak sambil bangkit di atas meja guru hehehe gak kok. Intinya, riri mengharapkan kedatangan sobat teman di program pesta ultahnya hari sabtu nanti. Kontan aja semua menyambut dengan antusias banget. Apalagi tomi dan fadil. Kalo urusan pesta dan makan makan, mereka berdua tuh jagonya, maksudnya mahir ngehabisin hidangan hi hi hi.

"Pokoknya awas aja kalo kalian gak datang ya?" Ancam riri.
"Kita pasti datang ri... siapin aja makanan yang banyak" kata fadil.
"HUUUUUUUUU.........." seisi kelas pada teriak sorakin fadil. Alhasil kelas jadi ribut.

Pukul 1 siang, niken dan angeline pulang. Usai parkir motor, mereka masuk rumah. Mereka masuk kamar masing masing. Hari ini mereka capek dan lapar banget. Setelah ganti baju, secara bersamaan mereka keluar kamar. Terlihat wajah angeline sedikit mengernyit menahan lapar. Kedua anak itu ke dapur. Saat buka tudung saji, seketika mata mereka berbinar mana kala melihat sepanci besar opor ayam. Tanpa di komando, mereka ambil piring, ciduk nasi, ciduk sayur dan..?

"Haaaaapp..nyam nyam...." mereka makan lahap banget, persis kayak gembel yang gak nemu nasi 3 hari hehehehe.

Di bawah meja, dogi teriak teriak minta jatah. Pas di kasih tulang, dogi makin semangat teriaknya.

"GUUK GUUUK... (hoi.. bagi dagingnya, dodol...!!!! masak cuma tulang doang sih?)" Gitu protes si dogi. Tapi niken dan angeline hambar dan lanjutkan makan nya sampe kenyang.

Serial Niken (Sepatu Kaca Cinderella) Karya Cak Ali

(Sabtu siang) dari tadi angeline mondar mandir di dalam kamarnya. Sepertinya dia lagi galau. Padahal ketika ini angeline tengah memakai gaun yang bagus lho?. Hadiah dari papa gitu. Gaun itu warna biru muda. Pas banget kalo di pake angeline. Tapi masalahnya tuh, gak ada satu pun bantalan kaki yang mecing dengan gaun nya. Padahal sepatu angeline ada 10 biji. (Tapi kiri semua hahaha gak lah)  namun gak ada satu pun yang serasi dengan gaun nya.

"Gimana nih....? Masa ke pestanya pake sendal jepit?" Gumam angeline putus asa. Tampak angeline berpikir keras. Lalu dia ganti baju dan keluar kamar.

Angeline ke kamar niken. 

"TOOK...TOOK.. KEN BANGUN WOOI.... NGEBO MULU KERJA,AN LU" angeline teriak teriak sambil gedor gedor pintu kamar niken.

Karuan niken yang lagi ngorok itu jadi keganggu. Dia pun keluar kamar.

"HOOOOAAAAHEEEEMMM......ada apa sih Lin.... ganggu aja deh.." niken menggerutu sambil nguap sempurna di depan muka angeline. Seketika itu angeline eksklusif pingsan. Mulut niken anyir comberan hi hi hi gak lah.
"Ken anterin saya ke toko sepatu" rengek angeline.
"Buat apa sih Lin... sepatu lu kan udah segudang" jawab niken.
"Tapi gak ada yang mecing dengan gaunku ken.. uupps" angeline buru buru bekep mulutnya sendiri.
"Gaun....? Gaun apa,an Lin"
"Gak..... gpp kok.. plis ken anterin dong.."
"Heeem.. iya deh.. saya basuh muka dulu ya?"
"Ah kelamaan" angeline eksklusif tarik tangan niken keluar rumah. Mereka pun tancap gas.

Di dalam toko, lagi lagi angeline ketiban apes. Dari tadi dia cobain sepatu satu persatu. Tapi gak ada satu pun yang pas. Angeline jadi jengkel pada dirinya sendiri. Saking jengkelnya, dia malah cobain sepatu boot.

"Lu stres ato gimana sih Lin?" Kata niken.

Angeline cuma tersenyum. Tapi raut mukanya masih manyun. Muka angeline jadi keliatan aneh.

Demikianlah, dari tadi kedua anak itu keluar masuk toko sepatu. Tapi sampe menjelang sore, mereka tak dapetin sepatunya. Karena putus asa, mereka pun pulang.

(Sabtu jam 7 malam) Dari tadi angeline hanya termenung di dalam kamarnya. Impiannya untuk memakai gaun derma papa di pesta ulang tahun riri sirna sudah. Padahal dia tuh pengen tampil cantik malam ini. Kadang kadang angeline ngiri pada niken. Si niken tuh mau pake apa aja tetep cantik. Nah kalo angeline harus dandan ribet kalo mau tampil beda. Meski sebenernya angeline udah cantik dari sononya, tapi yang namanya anak cewek pasti ingin terlihat lebih cantik, tul gak?

Sementara itu di rumah riri. Saat ini semua udah pada kumpul. Semua memandang kagum pada riri yang hari ini berpakaian ala putri elsa. Cantik banget. Di bab anak cewek ada niken, sarah, iin, emma, ines, mei Ling juga yang lain. Di bab pemuda ada tomi fadil dkk. 

Acara pun di mulai. Semua menyanyi untuk riri. Usai menyanyi, baca doa dan tiup lilin. Semua  salaman pada riri. Niken dapat giliran terakhir.

"Met ultah ya ri.. smoga sehat selalu, panjang umur dan bla bla bla......" kata niken.
"Tanks ya ken... btw kayaknya angeline gak ada deh, dia kemana ken?" Tanya riri.
"Dia gak datang kali ri.. tadi pas ku ajak, dia msh di dalam kamar" kata niken.
"Kok gitu sih" timpal iin.
"Katanya sih dia gak punya sepatu pesta" jawab niken.
"Nah anak anak.. sekarang silahkan menikmati hidangan, tapi maaf adanya cuma ini" kata papa riri.

Seketika, tomi dan fadil eksklusif semangat. Sementara itu, angeline masih murung di dalam kamarnya. Di ketika itu mama masuk kamar.

"Lho sayang... katanya mau ke pesta" tanya mama.
"Gak jadi mah" jawab angeline.
"Kenapa... itu baju juga masih gres kan?"
"Iya mah.. tapi saya gak punya sepatu yang pas"

Sejenak mama menatap angeline dengan gaun biru mudanya. Mama tersenyum. 

"Tunggu sebentar deh" kata mama. Lalu dia keluar kamar. Beberapa menit kemudian mama kembali.
"Coba pake ini" kata mama.

Angeline terbelalak ketika mama kasih sesuatu.

"SEPATU KACAAAA..? Mama dapat dari mana sepatu itu?" Tanya angeline.
"Udah pake gih" mama lalu keluar kamar.

Angeline pun memakai sepatu itu. Dan ternyata sepatunya pas banget. Angeline kembali bercermin. 

"Hi hi hi.." angeline hanya tertawa kecil. Dia lalu keluar kamar sambil nyanyi nyanyi, nari nari gaje
"Hahahahaaaaaaha hihihi hiiiiiihi ini sepatu kacaku"

Saat angeline keluar pintu, di ketika itu kak nanda muncul dari dalam kamarnya. Nanda heran liat angeline yang bertingkah asing itu. Tapi sedetik kemudian nanda melotot melihat sang adek bersepatu kaca.

"Adek..." kata nanda. Angeline jadi aib deh.
"Eh ada kak nanda hi hi"
"Mau kmana? Kok berpakaian kayak gini"
"Ke pesta ultah temen kak.. eh kak anterin dunk.." rengek angeline.
"Ogah... kakak mau ngapel hehehe"
"Ikh kakak tuh ya?" Angeline eksklusif teriak.

Mereka malah berantem. tapi pada jadinya nanda mengalah dan bersedia anter angeline.

Kembali ke rumah riri. Di ketika semua pada menikmati hidangan. Di ketika itu ada yang nongol dari luar pintu. Semua mata eksklusif tertuju ke arah pintu. Semua terperangah..tampak angeline   dengan gaun biru muda, rambut yang tergerai rupawan dan.....?????

O M G angeline memakai sepatu kaca... Si angeline yang merasa di liatin banyak orang itu jadi makin pede. Dia melangkah ke arah riri.

"Met ultah ya ri... sukses aja deh buat kamu" kata angeline.
"Tanks Lin... tapi ini beneran kau kan Lin..? Sumpah kau cantik banget  deh Lin?" Puji riri.
"Apa,an sih ri..." angeline jadi aib deh.

Di bab anak cewek. Niken, iin, sarah dan semuanya pada memandang iri pada angeline yang malam ini seolah-olah cinderella. 

Di bab anak cowok.  Tomi fadil dan semua pada memandang kagum. Sedetik kemudian terjadi keributan. Fadil, tomi dan anak anak pemuda pada dorong dorongan, tarik tarikan dan jambak jambakan buat dulu duluan dekati angeline hehehe. Tapi keributan itu terhenti setelah melihat papa riri yang melotot menakutkan hahahahaha.

Pada akhirnya, semua menyatu. Tak ada lagi keributan. Semua pada memuji penampilan angeline. Beberapa anak pemuda pada gaje minta selfi bareng angeline. 

Malam yang rupawan buat riri, angeline dan semua. Mereka larut dalam suka cita dan kemeriahan pesta. Tapi gak semua ding.....!! Ines, emma dan mei Ling dari tadi hanya manyun menahan lapar. Sebagaimana di kisah sebelumnya, mereka bertiga ialah vampire. Makara kan mereka gak doyan makanan manusia. Alhasil mereka hanya ngiler melihat sobat temannya pada makan.

SELESAI

Profil Penulis:
Namaku ali. Meski umurku udah LANSIA hehehe gak kok. Tapi saya seneng banget membuat cerpen. 
Buat sobat teman yang pengen kenal. Nih ku kasih   nama fbku.
Cak ali faynatic fals 

Previous
Next Post »