Bola Basket Pembawa Cinta Karya Veronica Putri

BOLA BASEKT PEMBAWA CINTA
Karya Veronica Putri

Hari ini yakni hari spesial bagi sekolah ku, alasannya yakni hari ini ada final pertandingan basket antara SMA Merah Putih melawan SMA Nusa Bangsa. Hari ini saya dan teman-teman ku juga akan tampil dance untuk menghibur para penonton dan memberi semangant pada tim basket sekolah ku. Saat saya sedang latihan tiba-tiba Alex datang. Aku pun menyuruh teman-teman ku berlatih terlebih dahulu. Aku pun datang menghampiri Alex dan mengajaknya ke luar.

"Hi... gimana dancenya?"
"Ya kau udah lihat sendiri"
"Kamu kenapa hari ini?. Kamu kelihatan lesu?"sambil memegang tangan ku.
"Aku gak papa"
"Badan kau panas"
"Udah saya bilang saya gak papa Alex. Ya udah saya mau latihan dulu kau kan juga harus pemanasan"
"Ya udah saya kelapangan dulu ya. Dahhh...." ucapnya dan mencium kening ku.

Acara final basket telah dimulai. Sebagai pembuka tim dance SMA Nusa Bangsa menampilkan kemampuannya. Tim dance SMA Merah Putih juga tidak mau kalah. Kami menawarkan perfoma terbaik kami. Mereka telah terhipnotis dengan penampilan tim ku. Setelah penampilan dance, pertandingan basket pun dimulai. Tim dance kami memberi semangat pada tim basket SMA kami. Pertandingan basket berjalan dengan seru. Skor antara SMA ku dan SMA Nusa Bangsa tak jauh beda. Kini tim basket sekolah ku tertinggal 5 poin dari tim basket SMA Nusa Bangsa. Tim Basket sekolahku tak mau diam, mereka terus melawan dan kini skor SMA kami lebih tinggi 9 poin. 

Tiba-tiba ketika salah satu pemain SMA Nusa Bangsa ingin mengoper bola, bola tersebut mengenai kepalah ku alasannya yakni laju bola yang begitu deras. Kurasakan pusing di kepala ku. Kupegangi terus kepalaku. Teman-teman ku memeganggi tubuh ku yang hampir ambruk. Setelah kejadian itu para pemain basket diberi waktu istirahat 10 menit. Saat itu juga laki-laki yang melempar bola tersebut pribadi menghampiriku. 

"Eehh... Sory-sory gue gak sengaja. Loh gak papa"
"Loh gimana sih udah tau kesakitan mala masih ditanya" kata seorang sobat ku.
"Ya maaf gue kan gak sengaja. Ya udah sinigue bawah ke UKS" Laki-laki tersebut pribadi meletakan tangan kirinya di kepalaku dan tangan kanannya di kaki ku. Dan laki-laki tersebut mengantar ku ke UKS. 

Di UKS laki-laki tersebut mengobati memar merah di kepalaku. 

"Aaaa... sakit. Pelan-pelan napa"
"Ini udah pelan-pelan. Sory ya gara-garq gue loh jadi kaya gini. Tapi suer gue gak sengaja"
"Udah gak papa, gue tau loh gak sengaja"

Saat itu kulihat Alex berlari menuju ke UKS. Dia pribadi menghampiriki dan mendorong laki-laki tersebut. 

"Kamu gak papa kan sayang"

Aku hanya menjawab pertanyaan Alex dengan anggukan. 

"Ini semua pasti gara-gara loh kan" ucap Alex sambil menarik baju laki-laki tersebut. 
"Alex!" hardik ku.
"Dia udah buat loh kaya gini Ra"
"Udah lepasin baju itu. Kedatangan loh gak buat gue baik tambah bikin parah kondisi gue" ucap ku sambil pergi meninggalkan Alex dan laki-laki tersebut. Melihat ku pergi Alex pribadi mengikutiku.
"Ra... Tungguin gue" ucapnya sambil menarik tangan ku sehingga wajah ku bertatap dengan wajahnya. Aku hanya membisu dan memasang wajah kesal pada Alex.
"Ra, maafin gue. Gue gini sama loh alasannya yakni gue khawatir dan sayang sama loh"
"Tapi cara mu salah Lex" umpan ku sambil menatapnya.
"Iya gue tau. Mafin gue ya"

Aku pun hanya mengangguk.

"Makasih Ra. Ya udah ke lapangan yuk pertandingan mau dimulai"

Pertandingan basket jadinya dilanjutkan. Tim basket SMA Merah Putih masih lebih unggul 5 poin dari SMA Nusa Bangsa. Sebentar lagi pertandingan akan berakhir, para penoton dari setiap sekolah terus memberi semangat dan berharap sekolahnya bisa menang. Akhirnya meniup peluitnya tanda simpulan pertandingan. Sekolah kami menang dengan nilai 47-42. 

Bola Basket Pembawa Cinta Karya Veronica Putri

Selesai pertandingan saya dan sahabat ku Rena pergi ke kanti. Saat hendak ke kantin, seorang laki-laki menghentikan langka ku. 

"Hai"
"Juga" jawab ku singkat.
"Maaf ya soal kejadian tadi gue bener-bener gak sengaja" 
"Iya gue maafin kok"
"Oh.. Iya kenalin nam gue Raffly"
"Clara dan ini teme gue Rena"
"Ya udah gue duluan ya. Dahh"

Aku pun dan Rena pribadi pergi ke kantin.

Keesokan harinya saya sibuk latihan dance dengan teman-temanku. Aku latihan hingga sore, hari ini pun saya juga belum bertemu dengan Alex alasannya yakni masih sibuk memikirkan koreografi. Hingga alasannya yakni sudah cukup sore, saya menyuruh pulang teman-temanku. Saat hendak pulang saya melihat Alex sedang latihan basket. Alex melihatku dan menghampiri ku. 

"Hai...."
"Nih buat kamu" sambil menyodorkan sebotol minumam.
"Makasih. Kamu sekarang mau pulang?"
"Iya"
"Maafin saya hari ini saya gak bisa nganterin kau pulang, saya harus latihan"
"Gak papa kok saya bisa naik taksi. Ya udah saya pulang dulu ya. Dah..."
"Ati-ati di jalan" sambil mencium keningku.

Aku bangun di pinggir jalan sambil menunggu taksi. Tak lama kemudia ada taksi lewat. Aku pun segera naik.

"Mau kemana mbak"
"Ke jalan mawar pak"
"Baik mbak"

Di dalam taksi saya merasa lelah. Aku sempat berpikir untuk pergi jalan-jalan, alasannya yakni otak ku mulai penat.

"Pak gak jadi ke Jalan Mawar. Anterin saya ke Cafe bersahabat toko buku ya pak"
"Baik mbak"

Di cafe tersebut saya duduk melongo sendirian. Kurasakan otak ku mulai penuh. Tiba-tiba ada seorang pelayang menghampiriku.

"Mau pesan apa mbak?"

Aku tak menjawab pertanyaan pelayan tersebut dan melongo melihat pelayan tersebut. Aku merasa tidak absurd dengan wajah pelayang tersebut.

"Saya kok pernah ngelihat wajahnya mas ya"
"Iya emang benar. Aku Raffly yang waktu itu gak sengaja ngelempar bola ke kepala mu"

Aku hanya tertawa ketika Raffly menginggatkan ku kejadian ketika Raffly melemparkan bola dan mengenaiku.

"Mau pesan apa?"
"Capucino coklat 2"
"2?"

Aku menjawab pertanyaan Raffly dengan anggukan.

"Orangnya kan cuma satu tapi pesannya kok....". Belum selesai Raffly bicara saya pun sudah memotongnya.
"2. Gue mau loh temenin gue disi. Gue lagi bosen nih. Gak papa kan"
"Hmm... Gak papa sih. Mumpung gak ada kerjaan juga. Tak lama kemudian Raffly datang dan membawah minuman.
"Makasih. Udah duduk aja"
"Tumben sendirian"
"Hmm... Iya gue habis dari latihan dance"
"Pantes muka loh kelihatan capek banget". Aku hanya tersenyum.
"Pasti capek"
"Hmm... lumayan. Oh iya kau kerja disini?"
"Iya buat bantu keluarga"
"Gue besar hati sama loh"
"Bangga sama gue? kenapa?"
"Loh masih mau membantu keluarga loh. Pahdalhan dewasa sekaran pasti udah tidak mau melaksanakan pekerjaan menyerupai kamu. Pasti mereka akan malu"
"Hmm... mengapa harus aib jika pekerjaan ini halal"
"Hmm... Kamy benar. Ya udah gue pulang dulu ya. Oh ya boleh gak saya mintak nomor mu?. Buat temenan atau mungkin daerah curhat"
"Hmm... Nih" sambil menyodorkan sebuah kertas.
"Ya udah makasih ya. Dahhh..."

Saat di depan rumah kulihat Alex menungguku di depan. Ku menghampirinya.

"Udah lama?"
"Itu gak penting. Ra tadi saya lihat kau berduaan sama pemuda SMA Nusa Bangsa yang waktu itu melempar bola pada mu"
"Iya namanya Raffly"
"Kamu ngapain aja sama dia"
"Aku gak ngapa-ngapain sama dia. Aku cuma menyurunya menemani ku minum kopi. Udah itu aja gak lebih. Aku gak mau berantem dengan kamu. Aku mau masuk. Selamat malam dan cepat pulang". Aku pergi masuk meninggalkan Alex.

Keesokan harinya Alex sudah menunggu ke di kelas. Aku hanya membisu dan menghampirinya. 

"Apa yang kau lakukan dengan Raffly"
"Aku sudah bilang kemaren malam. Aku gak pingin berantem dengan kamu"
"Kamu suka dengannya?"
"Apa yang kau katakan. Lex saya capek dengan semua sifat dan sikap mu pada ku. Aku udah gak bisa sama kamu. Maafin aku. Aku mau kita putus"
"Putus?"
"Iya"
"Oke jika itu mau mu. Semoga kau senang"

Sepulang sekolah saya pergi ke daerah kerja Raffly. Aku duduk dan Raffly menghampiri ku.

"Hai....kamu kenapa?. Kamu kok nangis". Aku pribadi memeluk Raffly.
"Kamu kenapa?"
"Aku capek dengan semua sifat dan sikap Alex. Aku udah gak kuat. Dan sekarang saya memutuskan kekerabatan ku dengannya"
"Apa kau menyesal dengan keputusan mu?. Sebenarnya keputusan yang kau ambil itu benar. Aku melihat Alex sangat berangasan dengan mu dan saya sanggat mendukung keputusan ku"
"Benarkah?"
"Iya. Karena gotong royong saya menyukai mu Clara. Aku pingin kau jadi pacar ku" katanya sambil memegang tanganku.
"Tapi maaf saya masih gak bisa buat ketika ini"
"Iya saya paham. Tapi saya akan berusaha menjadi yang terbaik dan menunggu mu hingga kau siap" katanya sambil memelukku.

Profil Penulis:
Veronica Putri Iswono
SMPK MARDIWIYATA MALANG 
kelas 9
Instagram :
@veronicaputr @veronicaputri55
Semoga senang dengan ceritanya

Previous
Next Post »