CINTA MEMANG GILA
Karya Kartono Anwar
“Dasar cewek murahan, pokoknya sekarang kita putus” itu isi sms singkatku sesaat setelah saya melihat Devani mantan pacarku pacaran sama om-om di taman. Aku sengaja memutuskannya lewat sms alasannya ialah bila eksklusif menemuinya saya tak sanggup. Aku terlalu sakit jikalau harus melihat wajahnya. Apalagi menatap matanya. dulu tatapan mata itu teduh selalu menyejukan hatiku tapi sekarang tatapan itu tidak lebih dari tatapan seorang iblis berwajah malaikat.
Tapi saya kaget setelah mendapatkan tanggapan sms dari dia. Isi pesannya “kamu bilang saya murahan? sepertinya kebalik deh. Kamu yang murahan. Aku tahu belakang layar kau selingkuh di belakang aku. Aku sudah tahu semuanya. Selama ini saya menahan rasa sakit ini. Itu semua alasannya ialah saya sayang sama kamu. Ok jikalau itu keputusanmu kita putus. Dasar pemuda freek” Aku tak membalas isi pesannya itu. Aku merasa itu tidak penting. Aku merasa ia hanya mencari-cari alasan dengan menuduhku selingkuh. Padahal ia sendiri yang selingkuh.
Hari-hari telah berlalu tapi saya tak dapat melupakannya. Aku mencoba melaksanakan segala cara untuk bisa lepas dari sihir cintanya. Tapi tetap tak bisa walaupun telah satu bulan lamanya. Dalam waktu satu bulan itu saya telah mencari pelampiasan. Untuk menghilangkan rasa cintaku yang begitu dalam pada Devani. Dengan bermodalkan wajah yang ganteng saya tidak susah untuk dapat pacar baru. Dalam waktu satu bulan itu saya memiliki empat pacar. Dari pacar pertama hingga keempat lama pacarannya hanya seminggu.
Cinta Memang Gila Karya Kartono Anwar |
Pacar pertama yang pertama namanya Anita. Dia mengajakku liburan ke pantai dimana pantai itu mengingatkanku akan kenangan dengan Devani dulu. Aku tak sengaja curhat mengenai kenanganku dengan Devani di kawasan ini. Aku menceritakan seluruh kelebihan Devani. Aku puji-puji dia. Anita merasa cemburu ia merasa dirinya tidak ada apa-apanya dibandingkan Devani yang saya ceritakan. Akhirnya kita putus. Pacarku yang kedua namanya Marisa. Dia juga sama mengajakku kepantai ini. Kali ini saya bertekad untuk tidak menceritakan kenanganku dengan Devani. Agar tidak putus menyerupai waktu itu. Apalagi pacarku yang satu ini orangnya cemburuan banget. Tapi ketika berteduh di bawah pohon kelapa. Dia tak sengaja melihat pahatan tulisan. Arya love Devani di pohon kelapa. Itu ialah kenangan ku dengan Devani dulu.
“Sayang nama kau Arya ya?” tanya Dia
“Iya” jawabku singkat alasannya ialah ketika itu saya sedang mengetik pesan untuk temanku
“Dan Devani itu mantan pacar kau ya?”
“Iya”
“Kamu masih sayang sama dia?”
“Iya”
“Sekarang kau lagi smssan sama ia ya?”
“Iya”
“Ih kamu, dari tadi jawabannya iya, iya mulu saya pergi nih” diapun bangkit dan hendak pergi tapi saya memegang tangannya.
Kini saya duduk bersimpuh di hadapan dia, saya pegang kedua tanganya saya berusaha meyakinkan ia bahwa ketika ini yang saya cintai hanya dia, ia seorang. Tapi ia masih belum percaya. Untuk meyakinkan ia saya menyerahkan hp yang saya pakai tadi. Supaya ia tahu saya tidak smssan Dengan Devani. Tapi sialnya. Saat ia memegang hp itu datang sms dari Devani yang isi pesannya “aku sayang kau Arya”. Seketika setelah membaca pesan itu ia membanting hpku dan pergi meninggalkan aku. Dan kitapun putus. Aku menyadari kesalahanku, semenjak ketika itu nama Devani dari daftar kontaku saya hapus. Agar tak terjadi lagi salah paham.
Pacarku yang ketiga namanya Riani, orangnya perhatian banget. Tapi hasilnya kita putus juga. Saat itu saya sedang sakit panas. Dia yang sedang menungguku tak sengaja mendengar saya mengigau menyebut-nyebut nama Devani. Dan ia juga tak sengaja melihat poto Devani di bawah bantalku ketika akan merapikan kawasan tidurku.
Saat itu saya gres selesai mandi dan pergi kekamar saya melihat Sinta sudah tidak ada. Aku pikir mungkin ia pulang dulu. Setelah ia menugguku disini selama tiga hari tak pulang-pulang. “Tak perlu di tunggu lagi kini akukan sudah sembuh” ucapku sambil membuka lemari pakaian. Lalu nada sms hpku berbunyi dan itu ternyata dari sinta isi pesannya “kamu masih mencintai Devani, kejarlah dia, saya akan pergi dan lupakan aku!”. Sebelumnya saya tak mengerti apa maksud pesannya itu namun setelah saya melihat poto Devani di lantai saya mengerti.” Eh tunggu dulu bagaimana ia tahu nama mantanku itu Devani” akupun membalik poto itu dan ada tulisannya Devani I Love You From Arya. “oh iya ya” ucapku. Aku menyusul Sinta kerumahnya dan ternyata tidak ada. Kata ibunya, Sinta pergi keluar kota kerumah neneknya. Akupun bermaksud menyusulnya keluar kota namun hati kecilku berkata “sudahlah bukan jodoh kali”. Akupun pulang kerumah. Kisah cinta kitapun kandas.
Pacarku yang ketiga namanya Klara. Dia orangnya sangat pintar, ia menguasai tiga bahasa asing. Bahasa Inggris bahasa Jepang, dan Mandarin. Dia juga mengajariku bahasa absurd itu namun saya tak pernah bisa alasannya ialah sewaktu ia membuktikan saya hanya melihat wajahnya yang cantik. Dari sd hingga sma ia selalu mendapat beasiswa. Bahkan ketika smp dan sma ia bisa lulus lebih cepat dari temannya alasannya ialah ia masuk kelas akselerasi. Namun alasannya ialah beasiswa juga hasilnya kekerabatan kita kandas. Dia mengaku takkan bisa LDRan meski saya sudah meyakinkannya ia tetap mau putus.
Namun tak kusangka, ketika itu aku sedang menonton tv saya melihat ada berita perihal kecelakaan pesawat tujuan Jakarta Indonesia-Manchester Inggris. ”Itu bukannya pesawat yang di tumpangi Klara” ucapku sampil memasukan beberapa suap nasi ke verbal alasannya ialah ketika itu saya sedang makan. Lalu isu itu menyebutkan para korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat itu. Betapa kagetnya saya bahkan hingga piring yang sedang saya pegangpun jatuh kelantai dan pecah ketika pembaca isu itu menyebutkan nama Klara Anisa calon mahasiswa University Of Manchester Inggris. Aku berjalan mendekati tv, penggalan belingpun saya injak tapi saya tak memperdulikan rasa sakitnya. Aku ingin melihat dengan terperinci dan benar itu Klara Anisa mantan pacarku potonya terpampang terperinci di layar tv.
***
Hari ini ialah hari kesepakatan nikah tanteku saya bersiap-bersiap dengan pakaian serapi mungkin. Dengan impian di tahun gres ini saya bisa dapat pacar baru. Aku melihat surat permintaan kesepakatan nikah tanteku yang terletak di atas meja belajarku. Aku kaget alasannya ialah di sana tertulis nama Arya Bima dan Devani Melisa. Sama menyerupai namaku dan nama mantanku Devani. Sejujurnya dalam hatiku saya masih berharap sama Devani. Aku berharap bahwa nama dalam permintaan itu benar-benar nama kita, benar-benar kita yang menikah.”Ah tidak mungkin” saya menepis seluruh impian itu sembari berjalan keluar meninggalkan kamar.
Saat akan ijab kobul saya kaget bahwa calon mempelai prianya ternyata pacar Devani yang saya lihat di taman dulu. Tapi saya tidak melihat Devani. Tiba-tiba saya ingin buang air kecil akupun keluar dan menuju wc umum di perjalanan saya bertemu Devani yang sepertinya habis dari toilet. Lalu saya cegat dia. ia berusaha untuk meneruskan langkahnya tapi saya menghalangi jalannya. Akhirnya diapun berhenti.
“Dev, saya mau minta penjelasan sama kamu, siapa bergotong-royong laki-laki yang dulu di taman sama kau dan sekarang akan menikah dengan tanteku itu” pintaku padanya
“Untuk apa kau menayakan itu, kitakan sudah gak ada urusan lagi”ucap Devani diapun ingin melanjutkan langkahnya kembali tapi saya tetap menghalanginya.
“Dev, saya mohon” saya memaksa
“Ok saya akan jelasin sama kamu, ia ialah om ku. Seumur hidupnya ia menjomblo. Percaya dirinya itu rendah banget. Aku melihat waktu itu ia mau bunuh diri. Alasannya alasannya ialah aib alasannya ialah teman-temannya sudah menikah semua dan sudah mempunyai anak sedangkan ia punya pacar juga belum pernah. Aku berusaha maeyakinkan ia dan membawanya ke taman yang merupakan kawasan favoritnya. Sambil berharap aroma dari bunga-bunga di taman itu bisa menenangkan hatinya”
“Oh, saya paham sekarang. Maaf ya saya telah menyebut kau cewek murahan.” Ucapku dan bermaksud sujud di hadapan ia alasannya ialah saya berpikir Devani tidak akan memaafkanku. Tapi Devani menghentikanku seraya berkata” jangan, sebelum kau memintanya saya sudh maafin kau koq. Sekarang saya mau Tanya sama kau siapa tante-tante yang selalu saya lihat bersamamu waktu sore hari di taman?”
Aku tidak menjawab pertanyaannya tapi saya membawanya keruang ijab kobul seraya berkata “maksud kau itu” saya menunjuk tanteku.
“Iya” Devani kaget ternyata orang yang akan menikah dengan omnya ialah wanita yang ia sangka pacarku selama ini.
“Sini” saya menarik tangan Devani kembali membawanya keluar ruangan itu, akupun menjelaskan “dia itu tanteku, ia itu buta semenjak tiga tahun lalu alasannya ialah sebuah kecelakaan. Dan semenjak itupula tak ada laki-laki yang mau padanya, ia selalu duka dan selalu mengurung diri dikamar. Aku merasa kasihan,dan saya tahu taman ialah kawasan favoritnya. Kaprikornus setiap sore saya bawa ia ke taman.”
“Oh, maaf ya! Aku telah menyebutmu pemuda freek” ucap Devani
“Gak mau”jawabku enteng
“Oh berarti kau udah gak sayang lagi sama saya ya?” ucap Devani sambil berlalu
“Devani ,ok, saya akan maafin kamu. Tapi ada syaratnya. Kamu harus naik ke atas panggung, dan kau bilang jikalau kau cinta sama aku, pakai pengeras bunyi itu. Ucapku sambil menunjuk kearah microfon yang ada di atas panggung.
Tak kusangka Devani melakukannya, ia menuruti ucapanku, ia naik ke atas panggung, ia mengambil microfon dan mengucapkan kata” Arya saya cinta kamu, dan saya tak mau kehilangan kamu” semua para tamu permintaan yang hadir menyaksikan itu, mereka semua mendengarnya. Padahal ucapanku pada Devani tadi itu Cuma bercanda. Gila, sungguh gila. Cinta itu memang gila.
TAMAT
Profil Penulis:
Penulis: Kartono Anwar, dari Garut Jawa Barat
Alamat FB : Kartono Anwar Nasution
Email: anwar_kartono@yahoo.com
pangerankartono@gmail.com